KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menggelar wisuda untuk periode 114 di Graha Unesa pada Rabu, 2 Juli 2025. Wisuda kali ini diikuti oleh 1.508 wisudawan yang terdiri dari lulusan diploma IV, sarjana, magister hingga doktor.
Tema yang diangkat "Mencetak Wisudawan Unesa yang Inovatif, Adaptif, Kolaboratif untuk Mendukung Terlaksananya Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045"
Rektor Unesa, Prof Nurhasan mengatakan melalui tema yang diangkat, pihaknya berharap para wisudawan Unesa dapat cepat beradaptasi dengan perubahan yang saat ini bisa dibilang berlangsung sangat cepat.
Kemajuan teknologi yang pesat membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Jika seseroang tidak mampu beradaptasi dengan cepat maka dapat dipastikan akan tertinggal dan tidak dapat bersaing di kancah global.
"Di era ketidakpastian global ini saya berharap para wisudawan Unesa dapat cepat beradaptasi dan berkolaborasi untuk bersaing," jelas Nurhasan, Rabu 2 Juli 2025.
Sebagai orang yang berpendidikan para lulusan Unesa diharapkan dapat berkontribusi aktif di lingkungannya, melalui penerapan ilmu dan pengalaman yang didapat selama belajar di Unesa. Lulusan Unesa harus mampu menaikkan taraf hidup di masyarakat dan berguna bagi bangsa dan negara.
"Keluar dari kampus harus berbaur bersama masyarakat agar ilmu yang didapatkan bisa diterapkan guna meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara," tambahnya.
Rektor Unesa, Nurhasan saat ditemui usai gelaran wisuda. (Foto: Husni Habib/Ketik)
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Martadi menuturkan kepada para wisudawan untuk terus belajar. Perubahan yang terjadi dengan cepat menuntut seseorang untuk beradaptasi, salah satu cara adaptasi yang bisa dilakukan adalah terus mengasah ilmu.
Ilmu tidak hanya didapat di lingkungan kampus, tetapi juga dapat melalui pelatihan, kursus, atau kegiatan lain yang dapat mengembangkan potensi diri.
“Agar mampu bersaing secara global, lulusan perguruan tinggi tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan akademik," tuturnya.
"Dunia saat ini membutuhkan individu yang memiliki keunggulan dalam soft skills seperti kemampuan berkolaborasi, berpikir kritis, berinisiatif, bersikap inovatif," pungkasnya. (*)