Kolaborasi SMAN 19 Surabaya dan BKKBN Jatim Edukasi Siswa Soal Kesehatan Mental

29 Juli 2025 11:08 29 Jul 2025 11:08

Thumbnail Kolaborasi SMAN 19 Surabaya dan BKKBN Jatim Edukasi Siswa Soal Kesehatan Mental
Suasana sosialisasi kesehatan mental di SMAN 19 Surabaya. (BKKBN Jatim)

KETIK, SURABAYA – Isu kesehatan mental menjadi perhatian serius berbagai lembaga pendidikan saat ini. Mengingat gempuran informasi yang masif membuat anak-anak hingga remaja rentan mengalami gangguan mental. 

Menanggapi fenomena ini, SMA Negeri 19 Surabaya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Mindful Student, Mindful Life – Remaja Sehat, Asertif, & Happy”. Inisiatif ini merupakan upaya konkret membangun kesadaran remaja akan pentingnya kesehatan mental di era digital.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara SMA Negeri 19 Surabaya dengan Kemendugbangga/BKKBN Jawa Timur. Sejumlah narasumber berkompeten turut hadir, antara lain Ketua Tim KSPK BKKBN Jatim Dra. Sofia Hanik, MM, Psikolog Fonny Indri M., S.Psi., M.Psi., dan Ketua Forum Genre Jatim sekaligus fasilitator modul Kespro & Kesmen, Suma Firman Romadhoni.

Kepala SMAN 19 Surabaya, Agustina Pertiwiningrum, M.Pd., menjelaskan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi kelas X dan XI. Program sosialisasi ini merupakan bagian dari strategi sekolah melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), TPPK, dan ROOTS. Bahkan, pendekatan kreatif seperti lomba mural ekskul dimanfaatkan untuk memperkuat rasa memiliki siswa terhadap sekolah.

“Kesehatan mental bukan hanya soal perasaan, tapi juga ketahanan diri. Kami ingin siswa punya kemampuan memilah, memahami, dan mengambil sikap yang sehat secara emosional,” jelas Agustina, Senin, 28 Juli 2025.

Sebagai calon generasi penerus bangsa, ia berharap para siswa mampu menjaga diri dan mempersiapkan masa depan dengan penuh keyakinan, serta menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan kuat menghadapi berbagai tantangan.

“Kami ingin siswa merasa bahwa sekolah adalah rumah kedua. Ketika ada masalah, mereka tahu ke mana harus bicara,” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Psikolog Fonny Indri memaparkan tantangan yang dihadapi remaja terkait identitas dan tekanan media sosial. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan dialogis dalam menghadapi perubahan perilaku remaja.

“Jika remaja menunjukkan gejala selama lebih dari dua minggu seperti menarik diri atau menyakiti diri, itu sinyal serius," pungkasnya.

Melalui kerja sama lintas lembaga dan pendekatan yang ramah remaja, SMAN 19 Surabaya menegaskan komitmennya untuk mendampingi siswa secara akademik, sosial, dan emosional dalam menciptakan generasi yang tangguh dan sehat jiwa.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikan kesehatan mental SMAN 19 Surabaya BKKBN Surabaya