Menko Muhaimin Ungkap Peran Besar Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat

14 Agustus 2025 21:11 14 Agt 2025 21:11

Thumbnail Menko Muhaimin Ungkap Peran Besar Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar saat diwawancarai di Graha Unesa, Kamis, 14 Agustus 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar menekankan peran perguruan tinggi dalam membangun kemandirian bangsa melalui program pemberdayaan masyarakat.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat yang berlangsung di Graha Unesa, Kamis, 14 Agustus 2025.

“Kita bangga dan bersyukur seluruh perguruan tinggi hadir untuk satu komitmen pemberdayaan masyarakat,” ucap Muhaimin.

Paradigma pembangunan berbasis masyarakat merupakan hal mutlak dalam mempersiapkan Indonesia menjadi bangsa mandiri. Kemandirian, lanjutnya, hanya terwujud jika rakyat memiliki peran aktif sebagai subjek utama pembangunan.

“Tidak ada jalan lain selain rakyat harus berjaya,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menilai, perguruan tinggi memiliki modal pengalaman puluhan tahun melalui riset, pengabdian masyarakat, proyek percontohan, dan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Seluruh pengalaman tersebut dapat menjadi rujukan dalam merancang program pemberdayaan yang efektif.

Dengan melibatkan akademisi, kata dia, tercipta kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, intelektual, dunia usaha, dan media.

"Pola pikir masyarakat harus diarahkan dari ketergantungan bantuan sosial menuju kemandirian," tuturnya.

Ia menyebut, ke depan, bantuan sosial akan difokuskan hanya untuk lansia dan penyandang disabilitas. Selain itu, penerima bantuan akan dipilah menjadi tiga kategori: miskin ekstrem, miskin, dan berdaya, dengan target peningkatan kesejahteraan secara bertahap.

“Paling lama bantuan itu lima tahun. Setelah itu, orang tidak boleh menerima bantuan lagi, sehingga ada persiapan untuk mandiri,” sebutnya.

Ia juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berjalan selama 16 tahun. Evaluasi ini diharapkan melahirkan pola manajemen baru yang berorientasi pada pemberdayaan.

Cak Imin menambahkan, mahasiswa akan dilibatkan secara aktif dalam sektor-sektor prioritas pemerintah, selaras dengan Asta Cita Presiden.

“Dengan langkah bersama, pemberdayaan bisa menjadi gerakan nasional yang nyata dirasakan manfaatnya,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar cak imin perguruan tinggi Unesa Universitas Negeri Surabaya