KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pertemuan dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Kamis, 31 Juli 2025 di Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan.
Pertemuan tersebut membahas mekanisme penyaluran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) agar lebih tepat sasaran serta mendorong keterlibatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam skema bantuan tersebut.
Anggota Komisi X, Ahmad Dhani Prasetyo menegaskan, pentingnya transparansi dalam penyaluran bantuan pendidikan.
"Ini menjadi perhatian kita bersama, agar jangan sampai beasiswa ini diperoleh anak yang mampu atau pihak-pihak titipan,” ujarnya.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menekankan pentingnya perbaikan sistem informasi sejak awal seleksi masuk perguruan tinggi. Menurutnya, setiap tahun mahasiswa yang mendaftar KIP-K cukup tinggi. Namun karena keterbatasan kuota, tidak semua mahasiswa dapat terakomodasi.
"Kami menerima mahasiswa KIP sekitar 3.000 orang, tetapi yang benar-benar dapat hanya 1.500. Jadi kami berharap kuotanya itu diinformasikan lebih awal sebelum seleksi masuk,” ujar Cak Hasan.
Ia mengusulkan agar kuota disampaikan lebih awal sebelum proses seleksi masuk, agar tidak mengecewakan calon mahasiswa dan keluarga tidak mampu
Tak hanya itu, rektor yang akrab disapa Cak Hasan tersebut juga mendorong agar perguruan tinggi swasta turut diberikan jatah kuota KIP-K. Menurutnya, hal itu dapat menjadi alternatif bagi siswa yang tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) namun tetap bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"Saya yakin semua perguruan tinggi siap menerima mahasiswa KIP asal alurnya by design, dan tidak dadakan,” tambahnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa, Prof. Martadi, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk menyampaikan berbagai kendala dalam distribusi KIP-K
“Unesa terus memastikan anak-anak tidak mampu tetap bisa kuliah. Maka, KIP-K harus terus diperbaiki agar tepat sasaran dan memberi dampak nyata,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Unesa termasuk salah satu universitas dengan jumlah pengajuan KIP-K tertinggi secara nasional.
Hal ini menunjukkan tingginya minat dari masyarakat, sekaligus menjadi tantangan dalam menjaga mutu dan tanggung jawab penyaluran beasiswa tersebut
Sebagai informasi tambahan, pertemuan ini dihadiri pimpinan Unesa, jajaran wakil rektor, dekan, direktur, dan seluruh unit kerja terkait selingkung kampus Unesa. (*)