KETIK, SURABAYA – Suara alunan shalawat terdengar syahdu, bunyi tabuhan rebana yang kompak membuat siapa saja yang mendengarnya terlarut.
Di depannya berdiri anak-anak usia SD berjajar. Jumlahnya 10 anak, bajunya seragam. Yang laki-laki berjubah, yang perempuan rapi berhijab.
Tidak lama setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk lokasi, anak-anak itu langsung dihampiri. Anak-anak itu diberinya amplop berisi uang.
Ya, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu setiap kegiatan selalu menghadirkan anak kurang beruntung, ada yang yatim, piatu, ada juga yatim piatu. Tentu dengan iringan hadrah shalawat.
“Saya selalu menekankan kepada semua pejabat di Pemprov agar selalu menyempatkan untuk bersedekah melalui santunan anak yatim. Setiap kegiatan saya imbau ada kegiatan semacam itu,” ujar Khofifah.
Program tersebut dilakukannya sejak pertama kali memimpin Provinsi Jawa Timur 2019 silam. Kemudian, dilanjutkan sampai periode kedua yang baru dijabatnya sejak 20 Februari 2025.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyantuni anak yatim beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)
Santunan anak yatim bukan sekali sehari, tapi setiap kegiatan. Per hari, kegiatan mantan Menteri Sosial itu bisa sampai 4 hingga 5 agenda. Belum lagi saat akhir pekan, bisa tembus hingga dua kali lipat dari hari kerja.
Uang yang disedekahkan juga menurut informasi adalah dana pribadi karena terkait dengan infaq shodaqoh masing-masing individu.
Per setiap harinya, semisal terdapat 4 agenda (terkadang lebih) yang masing-masing disedekahkan nilainya Rp100.000, maka setiap hari sang gubernur mengeluarkan anggaran pribadi Rp400.000.
Jika dalam seminggu atau 7 hari maka per pekan ada 28 agenda dan anggaran yang disedekahkan mencapai Rp2.800.000
Dalam sebulan atau 30 hari, per bulan terdapat 120 agenda maka anggaran yang disedekahkan mencapai Rp12.000.000.
Sedangkan, dalam setahun atau 365 hari, per tahun terdapat 1.460 agenda maka anggaran yang disedekahkan mencapai Rp146.000.000.
Catatan di atas untuk satu anak. Nah, jika setiap agenda terdapat 10 anak maka total uang pribadi gubernur yang disedehkan dalam setahun mencapai 1.460.000.000 atau Rp1,46 miliar. Jumlah itu juga untuk 14.600 anak yatim dalam setahun yang disantuni oleh Khofifah.
Sementara itu, selain terkait pribadi karena terkait menjalankan ajaran agama selaku umat muslim, apa yang dilakukan Gubernur Khofifah ini menjadi inspirasi bagi seluruh pejabat di tingkat provinsi. Bahkan, tak jarang diadopsi oleh pejabat tingkat kabupaten/kota. Setiap ada even, selalu mendatangkan anak yatim.
“Doa anak-anak seperti mereka (yatim) ini menembus langit dan Insya Allah lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Juga, niatkan diri kita untuk sedekah, ibadah. Insya Allah doa anak-anak ini yang membawa Jatim tetap aman, nyaman dan menjadi provinsi diridhoi Allah SWT,” tutur Khofifah.
Di sisi lain, kegiatan ini juga selaras dengan Program Prioritas Gubernur Jatim- Wakil Gubernur Jatim “Nawa Bhakti Satya”, yakni Jatim Berkah-Amanah.
Nawa Bhakti Satya merupakan sembilan program prioritas yang dirancang untuk mengabdi dan memuliakan masyarakat Jawa Timur.
Program Jatim Berkah Amanah menjadi salah satu dari sembilan program prioritas Nawa Bhakti Satya ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa pembangunan dan pelayanan publik bersifat berkah (memberikan manfaat positif) dan amanah (dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan).
Tujuannya untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran yang merata, serta meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat secara lebih menyeluruh dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaannya dijalankan melalui berbagai kebijakan dan program yang mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Jawa Timur. (*)