Trans7 Lecehkan Pesantren Lirboyo, Sekjen PKB: Lukai Santri Se-Indonesia

14 Oktober 2025 15:42 14 Okt 2025 15:42

Thumbnail Trans7 Lecehkan Pesantren Lirboyo, Sekjen PKB: Lukai Santri Se-Indonesia
Sekjen PKB, Hassanudin Wahid dalam suatu kegiatan di Kota Batu Jawa Timur. (Foto: Sholeh/Ketik.com)

KETIK, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasanuddin Wahid, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi para alumni Pondok Pesantren Lirboyo yang mendatangi kantor Trans7. Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas tayangan Xpose Uncensored yang dinilai melecehkan martabat pesantren dan mencederai kehormatan KH. Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo.

Namun demikian, Ia juga mendesak Trans7 untuk segera sowan atau menemui langsung kepada KH. Anwar Manshur di Lirboyo, Kediri, guna menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan tulus

"Ya sikap teman-teman alumni santri Lirboyo (sambangi kantor Trans7) sudah tepat, tapi jauh lebih tepat Trans7 yang ke Lirboyo. Mintalah maaf kepada Romo Kiai Anwar Manshur, karena bagaimanapun beliau tokoh panutan kami, para santri, dan bangsa Indonesia," kata pria akrab disapa Cak Udin ini, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurutnya, langkah tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai adab dan etika yang menjadi landasan kehidupan bangsa, terlebih dalam konteks hubungan antara media dan masyarakat pesantren.

“Trans7 menjadi bukti bahwa setiap tayangan media harus dilengkapi dengan adab dan etika. Keduanya bukan hanya berlaku bagi santri, tapi juga bagi jurnalis dan siapapun yang mengemban tanggung jawab di ruang publik,” tegas Cak Udin.

Ia menilai, apa yang dilakukan Trans7 bukan hanya mencederai Lirboyo sebagai salah satu pesantren besar di Indonesia, tetapi juga menyayat hati seluruh santri, masyayikh, dan umat Islam di Tanah Air, bahkan dunia.

Pesantren, kata Cak Udin, adalah institusi yang membentuk karakter, moral, dan kecerdasan bangsa. Maka setiap upaya memframing pesantren secara negatif sama saja dengan merusak nilai-nilai kebangsaan itu sendiri.

Lebih lanjut, Cak Udin menegaskan bahwa tuduhan adanya perbudakan atau eksploitasi di lingkungan pesantren adalah fitnah dan bentuk ketidaktahuan terhadap tradisi pendidikan Islam.

“Tidak ada yang namanya perbudakan di pondok pesantren. Tidak ada yang namanya eksploitasi di ponpes. Semua itu adalah bagian dari pendidikan akhlakul karimah yang menjunjung tinggi adab dan etika,” jelasnya.

Cak Udin menekankan, di pesantren, santri dilatih untuk menghormati guru, disiplin, dan berkhidmat sebagai bagian dari proses pembentukan karakter. Semua itu tidak bisa disamakan dengan praktik perbudakan atau eksploitasi.

Cak Udin mengingatkan seluruh insan media untuk menjadikan kasus ini sebagai refleksi bersama. Kebebasan pers, kata dia, harus selalu diiringi dengan tanggung jawab moral dan kesadaran budaya.

“Pers boleh bebas, tapi tidak boleh liar. Kebebasan tanpa adab hanya akan melahirkan kekacauan. Karena itu, mari kita jaga kehormatan profesi jurnalis dengan menempatkan etika dan akal sehat di atas segala kepentingan sensasi,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

SEKJEN PKB Hasanuddin Wahid Cak Udin Pondok Pesantren Lirboyo Trans7 Xpose Uncensored KH Anwar Manshur Lirboyo