TPN XII: Guru Bergerak, Iklim Pendidikan Menginspirasi Perubahan

18 Oktober 2025 02:19 18 Okt 2025 02:19

Thumbnail TPN XII: Guru Bergerak, Iklim Pendidikan Menginspirasi Perubahan
Temu Pendidik Nusantara XII yang di langsungkan di Jakarta (Foto: Oji For Ketik.com)

KETIK, JAKARTA – Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) kembali menjadi ajang pertemuan besar bagi ribuan guru dan pegiat pendidikan dari berbagai penjuru Indonesia. Sebanyak 2.304 peserta hadir langsung di Sekolah Cikal Lebak Bulus, Jakarta, pada 11–12 Oktober 2025, sementara ratusan lainnya mengikuti semangat acara ini melalui nonton bareng di tujuh daerah.

Diselenggarakan oleh Guru Belajar Foundation, TPN XII mengusung visi memberdayakan pendidik sebagai pemimpin kolektif perubahan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, damai, dan berkelanjutan. Tahun ini, lebih dari 200 guru dari berbagai daerah hadir sebagai narasumber, membawa praktik nyata perubahan dari sekolah, madrasah, komunitas, hingga daerah.

Dengan tema “Iklim Pendidikan & Pendidikan Iklim,” TPN XII menghadirkan rangkaian sesi inspiratif seperti talk show pendidikan, kelas debat, kelas pendidik, kelas pemimpin, kelas kompetensi, kelas kolaborasi, pameran karya murid, hingga Pasar Solusi Pendidikan. Semua dirancang untuk menunjukkan bahwa guru tak hanya pengajar, tetapi penggerak perubahan.

Ketua Guru Belajar Foundation, Bukik Setiawan, menekankan pentingnya peran sekolah sebagai ruang kolaborasi dalam menjawab tantangan iklim.

“Sekolah bukan hanya tempat belajar bagi murid, tetapi ruang kolaborasi lintas peran untuk menjawab krisis iklim. Melalui praktik pendidikan kontekstual, sekolah bertransformasi menjadi jantung perubahan sosial yang menumbuhkan kesadaran ekologis dan budaya keberlanjutan,” jelas Bukik.

Foto Ribuan tenaga pendidik dari sejumlah daerah (Foti: Oji For Ketik.com)Ribuan tenaga pendidik dari sejumlah daerah (Foti: Oji For Ketik.com)

Tema TPN XII lahir dari kesadaran bahwa krisis iklim bukan hanya urusan planet, tetapi tentang masa depan manusia. Pendidikan diyakini menjadi kunci dalam membekali generasi muda dengan kompetensi, kreativitas, dan kepemimpinan. TPN XII membuktikan bahwa guru telah menjadi aktor utama dalam pendidikan iklim.

Salah satunya adalah Siti Mariah, guru SDN 21 SP IV SKPH Manis Raya, Sintang, Kalimantan Barat. Ia menggagas Proyek Kebun Sekolah Berbasis Komunitas yang berhasil menyatukan petani, pemilik warung, kelompok PKK, karang taruna, hingga pemerintah daerah. Melalui pendekatan informal, ia membuat semua pihak merasa terlibat.

“Setiap orang punya peran, sekecil apa pun, jika dilakukan bersama bisa menjadi perubahan nyata,” terangnya.

Dari Sulawesi Selatan, Ika Merdeka Sari, guru SMPN 1 Parepare, mengajarkan pentingnya menjaga bumi lewat pelajaran Bahasa Inggris. Ia mengajak murid membuat eco-brick, memilah sampah, hingga mengelola bank sampah sekolah. Konsistensinya membawa sekolah terpilih dalam Climate Innovation Generation Program (CIGPro).

“Masa depan Indonesia yang hijau dan berkelanjutan ada di tangan mereka,” kata Ika.

Di Jakarta, Bogor, dan Depok, semangat perubahan tumbuh melalui gerakan Zero Waste School. Di SD Insan Kamil, Bogor, kampanye “Less Plastic is Fantastic” memasuki tahun ketiga dengan cara-cara kreatif, lagu duta lingkungan, hingga aksi lintas guru dan murid MTs Negeri 34 Jakarta menolak styrofoam serta sachet plastik, sementara SDN Baktijaya 4 Depok membangun budaya pilah sampah bersama orang tua dan pedagang sekitar sekolah.

Semua kisah ini hanyalah sebagian dari ratusan cerita perubahan di TPN XII, dan itu bukti bahwa guru menjawab tantangan global melalui aksi lokal.

Bagi Suparman, guru SMA Negeri 11 Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, menjadi narasumber di Kelas Pendidik adalah pengalaman luar biasa.

“Saya menulis praktik pembelajaran yang saya terapkan di kelas, yaitu Klinik Biologi. Dari situ, mereka belajar bersama dan saling membantu memahami materi,” bebernya.

Begitu pula Nasma Yeni, guru SMPN 3 Lengayang, Sumatera Barat, yang merasakan energi perubahan setiap kali mengikuti TPN.

“TPN bukan sekadar pertemuan, tetapi ruang belajar dan berbagi yang membuat kami, para guru, merasa saling terhubung dan berdaya untuk membawa perubahan di daerah masing-masing,” ungkap Nasma.

Yang membuat TPN istimewa, jejaring antarguru tetap hidup setelah acara berakhir. Mereka terus terhubung, saling mendukung, dan terus menumbuhkan ekosistem pendidikan yang memberdayakan guru sebagai pemimpin perubahan.

Tombol Google News

Tags:

Temu Pendidik Nusantara XII Jakarta Guru Belajar Foundation Pemberdayaan Pendidikan Indonesia