BNPB Catat 7 Bencana Baru di Indonesia, Didominasi Cuaca Ekstrem

17 Oktober 2025 00:01 17 Okt 2025 00:01

Thumbnail BNPB Catat 7 Bencana Baru di Indonesia, Didominasi Cuaca Ekstrem
BPBD bersama warga setempat melakukan pemotongan dan pembersihan pohon tumbang setelah terjadi hujan disertai angin kencang di sekitar wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (15/10/2025). (Foto: BPBD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

KETIK, SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tujuh peristiwa bencana baru di Indonesia pada periode 15–16 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB. Tiga di antaranya terjadi di Jawa Tengah.

Di Kabupaten Kudus, kebakaran lahan tebu seluas satu hektare terjadi pada Selasa (14/10/2025) malam di Kelurahan Samirejo, Kecamatan Dawe. Tidak ada korban jiwa, dan api berhasil dipadamkan keesokan harinya.

Di Kabupaten Purbalingga, angin kencang pada Rabu (15/10/2025) sore menyebabkan dinding bangunan empat lantai roboh dan menimpa bangunan sekitar. Seorang warga terluka berat, dan BPBD bersama tim gabungan melakukan evakuasi, pembersihan material, serta menutup area terdampak karena masih berisiko ambruk.

Sementara di Kabupaten Demak, hujan deras disertai angin kencang pada malam hari mengakibatkan kerusakan di 10 desa pada lima kecamatan, dengan total 55 rumah terdampak. Tim BPBD masih menangani pohon tumbang dan rumah warga yang rusak.

Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, hujan lebat dan angin kencang pada Selasa (14/10/2025) sore menyebabkan 52 KK terdampak di tiga desa dan dua kelurahan. Sebanyak 46 rumah rusak ringan, satu fasilitas umum, satu sekolah, dan dua akses jalan juga terdampak. BPBD telah melakukan penanganan dan tetap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem lanjutan.

Banjir bandang juga terjadi di Desa Simpang, Kabupaten Seluma, Bengkulu, akibat hujan deras berkepanjangan. Satu warga meninggal dunia setelah terseret arus saat menyeberang sungai, dan jasadnya ditemukan keesokan harinya di muara pantai Seluma.

Di Sleman, Yogyakarta, cuaca ekstrem pada Rabu (15/10) menyebabkan sembilan orang terluka, delapan di antaranya dirawat di rumah sakit. Delapan wilayah terdampak mengalami kerusakan ringan pada rumah, jalan, tempat usaha, dan jaringan listrik. Tim gabungan telah melakukan pembersihan dan pemotongan pohon tumbang.

Menanggapi rentetan bencana tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Pemerintah daerah diminta memperkuat sistem peringatan dini serta memastikan kesiapan sarana penanggulangan bencana.

BNPB juga menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam mitigasi bencana agar respons di lapangan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk aktif memantau informasi cuaca resmi dan segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan potensi bahaya di lingkungannya.

Langkah kesiapsiagaan bersama dinilai penting untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. (*)

Tombol Google News

Tags:

cuaca ekstrem Bnpb bencana alam Indonesia