Terpilih Aklamasi! Mahmud Ismail Kembali Pimpin PWI Bangkalan Periode 2025–2028

10 Desember 2025 19:06 10 Des 2025 19:06

Thumbnail Terpilih Aklamasi! Mahmud Ismail Kembali Pimpin PWI Bangkalan Periode 2025–2028
Penyerahan bendera dari PWI Jatim ke Ketua PWI Bangkalan Mahnud Ismail (Foto.Ismail Hs/ketik.com)

KETIK, BANGKALAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangkalan resmi menetapkan kepengurusan baru melalui Konferensi IV yang digelar di Aula Perikanan DP2KP, Rabu,10 Desember 2025.

Konfrensi berjalan sangat tenang dan kondusif dan akhirnya Mahmud Ismail dikukuhkan sebagai ketua terpilih untuk periode 2025+2028.

Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono, menyampaikan apresiasinya atas proses konferensi yang berlangsung tanpa dinamika berarti. Menurutnya, seluruh tahapan dipatuhi dengan baik oleh para anggota.

“Proses berjalan mulus, dan hanya muncul satu nama sebagai calon ketua, yakni Mahmud Ismail. Karena seluruh anggota menyetujui, maka ditetapkan secara aklamasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, kepengurusan baru diharapkan mampu memperkuat solidaritas insan pers di Bangkalan, sekaligus membawa warna baru dalam peningkatan profesionalisme jurnalis di bawah naungan PWI.

“PWI memikul peran strategis, mulai dari memberikan edukasi soal literasi berita maupun konten media sosial, hingga memastikan kompetensi setiap wartawan yang bernaung di dalam organisasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Bangkalan terpilih, Mahmud Ismail, menegaskan bahwa tantangan organisasi ke depan semakin besar, terutama berkaitan dengan maraknya disinformasi di kalangan generasi muda. Karena itu, PWI Bangkalan akan memprioritaskan program edukasi publik selama tiga tahun mendatang.

“Selama ini kami sudah masuk ke madrasah, sekolah, dan kampus. Ke depan, kami juga akan menyasar lembaga-lembaga pemerintah, dari tingkat kabupaten sampai desa,” tegasnya dalam sambutan.

Mahmud juga mengingatkan agar instansi pemerintah tidak menutup ruang komunikasi dengan jurnalis. Ia menekankan bahwa wartawan yang telah berkompeten bekerja berdasarkan aturan dan kode etik, sehingga kemitraan harus dibangun dengan cara yang profesional.

“Kami mematuhi kode etik jurnalistik. Jika ada pejabat ingin bermitra tetapi tidak memahami cara kerja kami, berarti mereka masih perlu mendapatkan edukasi,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

kongres pwngukuhan pengurus PWI Bangkalan