KETIK, YOGYAKARTA – Perusahaan Umum Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadapi tantangan besar dalam mengoptimalkan distribusi air minum curah kepada pelanggan.
Dari total kapasitas produksi yang tersedia, PDAB mengakui tingkat penyerapan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten/Kota saat ini baru mencapai 54%.
Direktur Utama PDAB Tirtatama DIY, Teddy Kustriyanto Widodo, menjelaskan bahwa peran utama perusahaannya adalah sebagai produsen air curah untuk SPAM Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, Bantul). Sistem ini dibangun untuk membantu Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengatasi kesulitan investasi infrastruktur air minum di masa mendatang.
"Pemerintah Pusat melalui Kemen PU/DIY membangun infrastruktur SPAM Regional. Kami memproses air baku menjadi air minum curah, kemudian kami suplay ke PDAM untuk dijual secara ritel kepada pelanggan mereka," ujar Teddy Kustriyanto Widodo, Jumat 30 Oktober 2025.
Kendala di Hilir Jadi Hambatan Utama
SPAM Regional Kartamantul saat ini memiliki total kapasitas terpasang sebesar 700 liter/detik, terbagi dalam dua sistem produksi (IPA Bantar 400 L/detik dan IPA Kebon Agung 300 L/detik).
Teddy Kustriyanto Widodo menyebutkan, penyerapan produksi yang dimanfaatkan oleh PDAM Kartamantul baru mencapai 381 liter/detik atau sekitar 12.015.216 M²/tahun.
"Sampai saat ini, persentase penyerapan kami baru sekitar 54% dari sistem yang dibangun. Kendala utama yang kami hadapi adalah belum tersedianya jaringan pipa pelayanan milik PDAM Kabupaten/Kota secara maksimal, yang berakibat pada belum optimalnya penyerapan air minum curah dari PDAB Tirtatama DIY," jelasnya.
Jaminan Mutu dan Target Ambisius
PDAB Tirtatama berkomitmen menjaga kualitas air curah dengan menerapkan standar kesehatan sesuai Permenkes Nomor 2 Tahun 2023.
Komitmen ini diperkuat dengan penerapan ISO 9001:2015 untuk Manajemen Mutu dan ISO 2075:2017 untuk Manajemen Pengujian Laboratorium yang bersertifikasi KAN.
Mengenai rencana pengembangan, PDAB memasang target ambisius, yaitu meningkatkan penyerapan produksi air minum curah minimal 85% hingga tahun 2030. Untuk mencapai ketahanan air di DIY, PDAB juga tengah mempersiapkan diversifikasi sumber air baku.
"Saat ini, sumber air baku kami dari Sungai Progo. Rencana kedepan, kami akan memanfaatkan air baku dari Bendungan Bener, Kabupaten Purworejo, dengan potensi kapasitas sekitar 300 liter/detik," tambah Teddy.
Dalam aspek operasional, untuk menjaga efisiensi energi khususnya dalam proses pemompaan, PDAB melengkapi sistem dengan Inverter di setiap pompa dan mengoptimalkan waktu di luar beban puncak. Teknologi pengolahan yang digunakan adalah Sistem Kedasih yang dilengkapi dengan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
Masih Disubsidi, Belum Kontribusi PAD
Terkait aspek finansial, PDAB mengungkapkan bahwa tarif air curah yang berlaku saat ini masih di bawah harga pokok produksi (HPP). Teddy menjelaskan, tarif air minum curah ditetapkan sebesar Rp 2.250,-/M³ Flat berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 129 Tahun 2020.
Penetapan tarif ini mengikuti Pedoman Tarif PDAM sesuai Permendagri Nomor 21 Tahun 2020.
"Saat ini, kami masih memerlukan subsidi karena tarif air curah yang diberikan masih di bawah HPP. Konsekuensinya, sampai saat ini PDAB Tirtatama belum dapat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY. Kami merencanakan jika terjadi penyesuaian tarif pada tahun 2027, barulah kami akan mencapai impas operasi (BEP)," tutup Teddy Kustriyanto Widodo. (*)

 
         
         
             
             
             
             
                        
                     
         
         
         
         
         
                             
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
       
         
         
         
         
                             
         
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                                            