KETIK, SURABAYA – Acara Final Cerdas Cermat Tingkat Sekolah Menengah Provinsi Jawa Timur 2025 sukses diselenggarakan pada Kamis, 9 Oktober 2025 di SMKN 6 Surabaya.
Acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur. Salah satu dewan juri dari lomba bergengsi ini adalah Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk periode 2021-2026 sekaligus Dosen senior Universitas Airlangga, Suko Widodo.
Suko Widodo menilai kegiatan lomba yang sudah lama hilang ini memiliki nilai yang lebih dari sekadar ajang mencari pemenang.
Menurutnya, lomba seperti ini berperan penting dalam melatih keberanian dan membentuk karakter siswa yang siap tampil di depan publik.
“Yang penting dari lomba ini bukan soal menang-kalah, tapi keberanian siswa untuk tampil di hadapan juri. Itu bagian dari latihan jadi pemimpin,” ujarnya.
Suko menambahkan, selain aspek pengetahuan, lomba cerdas cermat ini juga mengasah soft skill siswa seperti kepercayaan diri, kemampuan mengatur waktu, dan sikap kompetitif yang sehat. Kegiatan ini membantu siswa untuk berkembang secara akademik serta keterampilan sosial.
Selain itu, Suko juga menyoroti sedikit kurangnya pengetahuan peserta tentang lingkungan sekitar mereka. “Banyak siswa tahu dunia luar, tapi tidak tahu hal sederhana di sekitar mereka. Misalnya, Gabungan Kelompok Tani atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Padahal itu dekat dengan kehidupan mereka,” ujarnya.
Dalam era digitalisasi ini, ia menilai integrasi dengan digitalisasi juga penting dalam dunia pendidikan saat ini. Menurutnya kecerdasan digital siswa juga perlu dilatih.
Suko berpesan agar para guru tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memperkenalkan siswa pada lingkungan nyata. "Semoga para Guru mengajarkan siswa bukan hanya pandai berdigital, pandai menghafal, tapi juga mengenal lingkungannya. Ajaklah anak-anak datang ke sawah, ke pertanian, dan itu bisa dilombakan juga kan."
Suko berharap kegiatan cerdas cermat seperti ini dapat terus dilanjutkan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, karena ajang cerdas cermat seperti ini tidak hanya menjadi wadah berkompetisi, tetapi juga sarana membentuk karakter generasi muda yang kritis, berani, dan peduli terhadap lingkungan.
Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, kegiatan serupa dapat melahirkan siswa-siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan berpikir yang matang. (*)