KETIK, JAKARTA – Tahun Baru kerap identik dengan pesta kembang api dan hitung mundur menuju tengah malam. Namun, di berbagai negara, pergantian tahun justru dirayakan dengan cara unik dan sarat makna yang mencerminkan budaya serta kepercayaan masyarakat setempat.
Perayaan Tahun Baru pun tidak selalu berlangsung meriah, tetapi juga menjadi momen refleksi sekaligus harapan akan awal yang lebih baik.
Berikut beberapa contoh perayaan Tahun Baru di berbagai negara:
Spanyol – Makan 12 Anggur
Di Spanyol, masyarakat memakan 12 butir anggur tepat saat jam menunjukkan pergantian tahun. Setiap butir anggur melambangkan harapan baik untuk setiap bulan di tahun yang baru, sehingga tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan.
Denmark – Melompat dari Kursi
Warga Denmark menyambut Tahun Baru dengan berdiri di atas kursi lalu melompat tepat saat tengah malam. Tradisi ini dimaknai sebagai simbol meninggalkan masa lalu dan “melompat” menuju awal yang baru.
Jepang – Membunyikan Lonceng Kuil
Di Jepang, lonceng kuil Buddha dibunyikan sebanyak 108 kali dalam tradisi Joya no Kane.
Bunyi lonceng tersebut melambangkan pembersihan diri dari sifat negatif dan menjadi penanda dimulainya tahun baru dengan hati yang lebih tenang.
Brasil – Busana Putih di Pantai
Di Brasil, banyak warga mengenakan pakaian serba putih dan berkumpul di pantai saat malam Tahun Baru.
Warna putih dipercaya melambangkan kedamaian serta harapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun mendatang.
Indonesia – Tradisi Lokal Menyambut Tahun Baru
Di Indonesia, perayaan Tahun Baru umumnya diisi dengan doa bersama, kumpul keluarga, serta tradisi lokal seperti tirakatan di beberapa daerah. Kegiatan ini menekankan nilai rasa syukur, kebersamaan, dan refleksi diri.
Meski dirayakan dengan cara yang berbeda, Tahun Baru di berbagai negara memiliki makna yang sama, yakni harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Keberagaman tradisi tersebut menjadi pengingat bahwa pergantian tahun bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk merenung dan memulai langkah baru. (*)
