Soal Penembakan Diplomat RI di Lima, Husnul Jamil: Pemerintah Peru Harus Tanggung Jawab

3 September 2025 09:26 3 Sep 2025 09:26

Thumbnail Soal Penembakan Diplomat RI di Lima, Husnul Jamil: Pemerintah Peru Harus Tanggung Jawab
Ketua KNPI Jakarta, Husnul Jamil. (Foto: for Ketik)

KETIK, JAKARTA – Ketua KNPI Jakarta, Husnul Jamil, menyampaikan pernyataan tegas dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu, 3 September 2025, menyusul peristiwa tragis yang menimpa salah satu diplomat Republik Indonesia, Zetro Emanuel Purba, yang tewas setelah menjadi korban penembakan di Lima, Peru.

Dalam keterangannya, Husnul Jamil mengecam keras tindakan kekerasan yang merenggut nyawa Zetro, dan menilai insiden tersebut sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hukum internasional, khususnya Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, yang menjamin perlindungan terhadap diplomat di negara penempatan.

“Penembakan terhadap Zetro Emanuel Purba bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga penghinaan terhadap kedaulatan diplomatik Indonesia. Kami mendesak Kepolisian Peru dan otoritas terkait untuk segera memburu pelaku, mengungkap motif, dan mengadili mereka secara terbuka sesuai prinsip-prinsip hukum internasional,” tegas Husnul.

Zetro Emanuel Purba, diplomat Indonesia yang saat ini bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lima, Peru, dilaporkan tewas tertembak pada awal September 2025. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pusat kota Lima, di wilayah yang diketahui sebagai area dengan tingkat pengamanan tinggi. Namun, hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai identitas pelaku ataupun latar belakang motif penembakan tersebut.

Husnul Jamil menyatakan bahwa negara Peru, sebagai tuan rumah, memikul tanggung jawab penuh atas keamanan seluruh perwakilan diplomatik asing di wilayahnya. Kegagalan dalam menjamin keselamatan Zetro menunjukkan adanya kelalaian yang tidak dapat diterima secara hukum maupun moral.

“Negara tuan rumah memiliki kewajiban hukum yang jelas. Jika Peru gagal menunjukkan akuntabilitas dan transparansi dalam menangani kasus ini, maka Indonesia berhak mengambil langkah diplomatik yang tegas, termasuk pengajuan nota protes dan evaluasi hubungan bilateral,” ujar Husnul lebih lanjut.

Sebagai bentuk tanggung jawab negara, KNPI Jakarta juga mendorong Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengirimkan tim investigasi khusus bekerja sama dengan aparat keamanan Peru.

Kemudian, pemerintah juga harus menuntut perlindungan maksimal terhadap seluruh staf diplomatik RI di luar negeri dan memastikan bahwa kasus ini tidak berhenti pada permintaan maaf, melainkan pada penegakan keadilan yang nyata.

“Kami ingin pelaku diadili, motif diungkap, dan Pemerintah Peru bertanggung jawab secara penuh atas tragedi ini. Tidak boleh ada pembiaran terhadap serangan terhadap utusan negara mana pun,” tegas Husnul.

Mengakhiri pernyataannya, Husnul Jamil menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga besar Zetro Emanuel Purba dan seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa KNPI Jakarta akan terus mengawal perkembangan kasus ini demi tegaknya martabat bangsa dan keadilan bagi korban.

“Ini bukan sekadar gugurnya seorang diplomat. Ini soal harga diri bangsa. Zetro adalah wajah Indonesia di luar negeri, dan kami menuntut agar negara hadir membela kehormatannya,” tutup Husnul Jamil. (*)

Tombol Google News

Tags:

Zetro Emanuel Purba Penembakan Peru Diplomat RI Korban Penembakan Lima KNPI Jakarta