Sisir Desa Melalui Pemberdayaan Kader Posyandu Dusun Kepetingan, Inovasi Digital dan PHBS untuk Kesehatan yang Lebih Baik

19 September 2025 10:35 19 Sep 2025 10:35

Thumbnail Sisir Desa Melalui Pemberdayaan Kader Posyandu Dusun Kepetingan, Inovasi Digital dan PHBS untuk  Kesehatan yang Lebih Baik
Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. (Istimewa)

KETIK, SIDOARJO – Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) menginisiasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang menyasar kader posyandu di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo.

Program ini mengintegrasikan pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), skrining penyakit kulit, serta penguatan kapasitas digital untuk promosi kesehatan dan pemberdayaan ekonomi pesisir.

Dusun Kepetingan, yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan, menghadapi tantangan serius mulai dari kebiasaan membuang sampah sembarangan hingga keterbatasan akses informasi dan internet. Akibatnya, berbagai penyakit kulit kerap muncul, sementara informasi kesehatan dan peluang promosi hasil tangkapan ikan sulit tersebar secara merata.

"Dengan pendekatan berbasis komunitas, kami berupaya menciptakan transformasi sosial yang berkelanjutan. Kader posyandu bukan hanya dilatih soal PHBS dan skrining penyakit kulit, tapi juga dibekali kemampuan komunikasi digital untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat promosi kesehatan dan ekonomi," ujar Irine Yunila Prastyawati, Ketua Tim PKM kepada Ketik pada Jumat, 19 September 2025. 

Foto Foto bersama Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa)Foto bersama Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

Program ini menggunakan pendekatan partisipatif melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Community Action Plan (CAP), menjadikan kader sebagai fasilitator internal perubahan. Kegiatan utama mencakup pelatihan menggunakan metode SCORAD untuk skrining penyakit kulit, pelatihan digitalisasi menggunakan Canva, serta instalasi teknologi Starlink untuk memperkuat akses internet di kawasan yang selama ini terisolasi secara digital.

Irine menambahkahkan kolaborasi antar disiplin dari kesehatan dan komunikasi bertujuan mendorong integrasi antara penguatan layanan posyandu dan promosi hasil perikanan lokal melalui media digital. “Digital sederhana seperti poster kesehatan, video pendek akan dimanfaatkan untuk mengedukasi warga tentang PHBS serta memperluas jangkauan promosi hasil tangkapan”. tukas Irine. 

Pada kesempatan yang sama, Edi Iswanto, Kepala Dusun Kepetingan menyampaikan rasa terima kasih melalui pelatihan ini, para kader posyandu diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat pesisir yang tidak hanya berdaya dalam bidang kesehatan, tetapi juga membantu mendorong ketahanan ekonomi lokal secara digital.

“Alhamdulillah, melalui program pengabdian masyarakat ini kami mulai memahami pentingnya pola hidup sehat. Sebelumnya, masyarakat pesisir masih terbiasa dengan cara-cara lama dan kurang peduli kesehatan. Kini, sedikit demi sedikit kami belajar menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan memanfaatkan teknologi karena akses internet sudah bisa untuk mencari informasi kesehatan.” tutur Edi. 

Edi menambahkan bahwa masyarakat yang tinggal di pesisir, kesehatan dulu dianggap urusan nanti saja. Namun, setelah adanya pendampingan, kami sadar bahwa kesehatan adalah modal utama untuk bekerja di laut dan menjaga keluarga.

Foto Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa)Tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS (STIKOSA-AWS) saat melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

"Begitu juga dengan literasi digital, yang awalnya kami anggap hanya urusan anak muda di kota, kini mulai kami pelajari. Meski terasa sulit, kita akan berusaha menggunakan HP untuk mencari informasi tentang kesehatan agar hidup warga bisa lebih berkualitas," papar Edi. 

Program inovasi sosial ini juga selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 (Good Health and Well-Being) dan poin 9 (Industry, Innovation and Infrastructure), serta mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi melalui pengalaman mahasiswa di luar kampus dan pemanfaatan hasil riset oleh masyarakat.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini juga mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada anggaran 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

sidoarjo Dusun Kepetingan Desa Sawohan buduran Pengabdian Kepada Masyarakat STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi AWS