KETIK, MALANG – Memasuki musim hujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mulai meningkatkan intensivitas dalam perempesan pohon. Hal tersebut sebagai bentuk siaga dan antisipasi terhadap pohon rawan tumbang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Plh Kelapa DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran menjelaskan terdapat ribuan pohon yang memerlukan sentuhan perempesan. Hingga saat ini antrean untuk perempesan pohon mencapai 400 aduan dari masyarakat.
Upaya perempesan pohon ini tidak hanya dilakukan selama mendekati musim hujan. Raymond menjelaskan DLH Kota Malang telah aktif melakukan perempesan pohon selama hari aktif.
"Bukan hanya musim hujan saja, tapi mulai sekarang sudah dilakukan perempesan. DLH Kota Malang tetap melakukan perempesan setiap hari kecuali hari Minggu. Kadang Minggu kita laksanakan apabila ada pohon yang patah," ujar Raymond, Senin 20 0ktober 2025.
DLH Kota Malang juga rutin menerima aduan maupun permintaan perempesan pohon dari masyarakat. Raymond mencatat terdapat kendala pada perempesan pohon yang cenderung besar dan tua akibat jangkauan alat yang tidak mencukupi.
"Di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025 ini kita coba menambah jumlah pohon yang dirempesi, sesuai dengan permintaan masyarakat dan melihat kondisi yang ada. Dari 5 kecamatan itu rata, yang paling sedikit justru di wilayah Kedungkandang," lanjutnya.
Melihat kondisi perubahan iklim dan menjelang musim hujan ini, ia meminta agar masyarakat terus berhati-hati terhadap potensi pohon tumbang maupun dahan patah. Mengingat pohon yang terlihat sehat tetap berpotensi tumbang ketika diterpa hujan lebat dan angin kencang.
"Saya juga berharap kepada warga, selain membuang sampah pada tempatnya, juga dengan perubahan iklim mendekati musim hujan tetap berhati-hati. Pengendara sepeda motor harus memakai helm untuk mengantisipasi, pohon roboh, dan dahan patah karena itu memang di luar kemampuan kita," pungkasnya.(*)