KETIK, NAGAN RAYA – Minggu pagi, 17 Agustus 2025, halaman kegiatan PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL) dipenuhi suasana khidmat. Upacara bendera memperingati HUT ke-80 RI baru saja usai, namun semangat kebangsaan tak ikut bubar bersama barisan. Justru, semangat itu menjelma dalam bentuk lain, barisan karyawan yang siap mendonorkan darahnya.
Dengan seragam kerja yang masih melekat, mereka bergantian duduk di kursi donor. Wajah-wajah tampak tegang, tapi juga penuh bangga. Ada yang saling bercanda ringan untuk mengusir rasa gugup, ada pula yang diam menunduk, khusyuk menunggu jarum kecil itu menusuk lengan.
“Rasanya berbeda ketika mendonorkan darah di hari kemerdekaan, ada kebanggaan tersendiri. Setetes darah ini mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain,” ujar seorang karyawan, senyumnya merekah meski lengan masih terbalut plester.
Dari 64 orang yang mendaftar, terkumpul 42 kantong darah. Jumlah itu bukan sekadar angka, melainkan simbol kepedulian dan wujud gotong royong yang diwariskan para pejuang bangsa. Darah-darah itu segera diserahkan melalui PMI, siap menyelamatkan nyawa yang membutuhkan.
Kepala Teknik Tambang PT BEL, Rahmad Zahri menuturkan, aksi donor darah ini merupakan ungkapan syukur atas kemerdekaan sekaligus bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat.
“Kami percaya, kemerdekaan akan semakin bermakna jika kita mengiringinya dengan berbagi dan peduli pada sesama,” katanya.
Suasana sore itu terasa hangat. Tidak ada perbedaan pangkat atau jabatan, semua duduk sejajar menunggu giliran. Ada kebersamaan yang sulit digambarkan, seolah setiap tetes darah yang mengalir adalah doa untuk negeri ini agar tetap merdeka, tetap kuat, dan tetap bersatu.
Di balik kesederhanaan momen itu, terselip pesan mendalam, merayakan kemerdekaan tidak hanya dengan upacara atau hura-hura, melainkan juga dengan memberi arti bagi hidup orang lain. Dan pada hari itu, di halaman tambang, 42 kantong darah menjadi saksi nyata bahwa semangat merah putih bisa lahir dari setetes kepedulian. (*)