KETIK, BULELENG – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Kamis 20 November 2025, sekitar pukul 14.20 WITA mengakibatkan tanah longsor di Banjar Dinas Gitgit, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Material tanah dari senderan milik warga setempat jebol dan menutup selokan serta setengah badan jalan.
Material longsor yang menutup separuh badan jalan juga disertai tumbangnya sebuah pohon aren yang ikut tersapu oleh longsoran, hingga meyebabkan arus utama Jalan Singaraja Denpasar itu tersendat lantaran memanfaatkan satu jalur.
Berdasarkan informasi, menyebutkan peristiwa tersebut pertama kali terlihat oleh saksi, Gede Budiana (35), pada pukul 14.22 WITA. Melihat tanah dan sebuah pohon aren terbawa longsor hingga menutup sebagian jalan, ia segera memberi tahu pemilik lahan Nyoman Sandiarta (55).
Polsek Sukasada yang mendapatkan laporan masyarakat langsung bergerak melakukan penanganan dan kemudian melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Buleleng untuk membersihkan meterial longsor termasuk pohon yang roboh.
Tim Terpadu bersama warga melakukan pembersihan meterial longsor di lintasan jalur jalan Singaraja Denpasar, 20 November 2025. (Foto: Suartha/Ketik.com)
Kasi Humas Polres Buleleng Iptu Yohana Rosalin Diaz, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan telah dilakukan penanganan di lokasi dengan membersihkan meterial longsor termasuk pengaturan lalu lintas.
“Longsor terjadi akibat hujan deras dan angin kencang sejak pagi hari. Material tanah dari senderan milik warga jebol dan menutup selokan serta sebagian badan jalan. Personel Polsek Sukasada bersama warga bergerak cepat melakukan pembersihan agar lalu lintas kembali lancar,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Kalak BPBD Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa yang langsung menerjunkan 2 team TRC BPBD Buleleng untuk melakukan penanganan di lokasi longsor. “Informasi awal diterima dari Bhabinkamtibmas Desa Gitgit dan BPBD Kabupaten Buleleng segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu 2 ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Kalak BPBD Buleleng juga mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal atau melintas di kawasan rawan longsor untuk waspada saat hujan deras karena kondisi tanah menjadi labil dan risiko longsor meningkat, kemudian hindari berteduh atau parkir di bawah tebing yang berpotensi runtuh dan melapor segera jika melihat tanda-tanda longsor seperti retakan tanah, pohon miring, atau suara gemeretak dari tebing.
Sementara, upaya pembersihan dan penanganan material longsor yang dilakukan secara terpadu pihak-pihak terkait bersama masyarakat selesai sekitar pukul 16.50 WITA dan arus lalu lintas yang padat dapat berjalan dengan normal meski sempat terjadi antrean yang panjang. (*)
