Sempat Minder Lihat Taruna Baris Depan Sekolah! Ini Kenangan Danlantamal V Jebolan SMAN 6 Surabaya

1 Agustus 2025 17:08 1 Agt 2025 17:08

Thumbnail Sempat Minder Lihat Taruna Baris Depan Sekolah! Ini Kenangan Danlantamal V Jebolan SMAN 6 Surabaya
Komandan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lantamal) V, Laksamana Pertama TNI Dr. Arya Delano, S.E., M.Pd., M.Han., ketika ditemui di Mako Lantamal V di Jalan Laksda M Nazir Surabaya. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Berdinas di Kota Surabaya, membuat Komandan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Danlantamal) V, Laksamana Pertama TNI Dr. Arya Delano, S.E., M.Pd., M.Han., memiliki banyak kenangan.

Bagaimana tidak? Jenderal TNI AL berpangkat bintang satu tersebut lahir dan besar di Kota Pahlawan. Ia lahir 20 Mei 1974, yang berarti tahun ini usianya baru menginjak 51 tahun.

“Nama saya Arya, singkatannya Arek Surabaya,” ujarnya sambil berkelakar ketika ditemui Tim Ketik Media di ruangannya di Mako Lantamal V Jalan Laksda M Nazir Surabaya.

Arya kecil tumbuh dan besar di kawasan Karang Pilang atau yang dikenal dengan kompleks militer. Ya, Arya adalah putra seorang prajurit KKO (Korps Komando Angkatan Laut), sekarang bernama Marinir.

Memasuki masa sekolah menengah atas, ia menempuh pendidikan selama tiga tahun di SMA Negeri 6 di Jalan Gubernur Suryo Surabaya. Lokasinya tepat berada di sisi timur Gedung Negara Grahadi.

Masa-masa SMA itulah yang membuat Arya saat remaja berpikir untuk masuk ke militer melalui pendidikan Taruna di Akademi Angkatan Laut.

Ia bercerita, setiap ada Upacara Bendera Peringatan Hari Besar Nasional, seperti Hari Kebangkitan Nasiona (Harkitnas), Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), atau bahkan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, ia selalu melihat Taruna-Taruni berkumpul bersiap memasuki Grahadi.

Tak sekadar upacara, Arya melihat para Taruna bersiap di depan para pejabat serta ribuan masyarakat yang hadir menampilkan atraksi drum band.

“Saat itu anak-anak SMA 6 keluar, banyak yang kagum. Wah, saya kalah pamor di hadapan para Taruna itu. Tapi benar sih, mereka berbaris pakai seragam biru putih sangat gagah,” ucap dia.

Sejak saat itulah Arya berkeinginan masuk ke pendidikan Taruna, terlebih usai membaca pamflet penerimaan pendidikan di AAL.

“Saya langsung bilang ke bapak untuk masuk militer. Bapak tidak memaksa, tapi saya yang punya keinginan sekolah Taruna. Setelah lulus SMA, masuklah saya ke Taruna,” katanya.

Saat masuk Taruna itu, ia berkesempatan sebagai personel drum band dan ditunjuk sebagai Tambur Mayor atau pemimpin dalam tim.

Ia punya kenangan saat tampil di Kirab Surabaya. Ketika itu, saat memimpin tim dan berjalan melintasi jalur protokol, ia sengaja berhenti di depan SMA Negeri 6 untuk membuat display dan atraksi.

“Di situ saya teringat. Dulu saya hanya bisa melihat dari halaman gedung sekolah, tapi sekarang saya yang dilihat adik-adik kelas. Ada juga bapak dan ibu guru yang tahu kalau saya alumni sana,” kenangnya.

“Bangga saya bisa tampil dan diperhatikan bapak ibu guru,” tambahnya sambil berkelakar.

Setelah melalui perjuangan panjang, Arya Delano resmi diwisuda dan dinyatakan lulus dari AAL pada Tahun 1996 atau tercatat sebagai alumnus Angkatan XLII (Angkatan 42). (*)

Tombol Google News

Tags:

danlantamal sma6 surabaya taruna aal arya delano