KETIK, MALANG – Pengelolaan wakaf dinilai memiliki tantangan besar oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo. Selama ini stigma wakaf di masyarakat hanyalah untuk pembangunan tempat ibadah atau bangunan lembaga pendidikan secara fisik saja.
"Ini PR kita masih ada tantangan luar biasa untuk mengembangkan kesadaran publik, pentingnya wakaf untuk pendidikan tinggi. Sebagian masyarakat masih terbatas pada perguruan tinggi," kata Prof. Widodo saat kegiatan Wakaf Goes To Campus, di Universitas Brawijaya Malang, Senin 20 Oktober 2025.
Menurutnya, pengelolaan dan pemanfaatan wakaf untuk kebutuhan tempat ibadah jauh lebih mudah dibandingkan, dengan untuk pemanfaatan pengembangan pendidikan dan sarana prasarananya.
Maka gerakan mencanangkan wakaf untuk pengelolaan yang produktif seperti untuk pendidikan dan perekonomian perlu didukung.
"Di forum ini saya mengajak kita semua untuk sama-sama mengembangkan literasi, dan gerakan wakaf produktif di dunia pendidikan tinggi. Kita perlu membangun pemahaman baru bahwa wakaf bukan hanya membangun masjid, tapi juga membangun peradaban ilmu," tuturnya.
"Berwakaf untuk pendidikan tinggi juga merupakan amal jariyah yang tidak kalah mulianya," tambah Rektor UB asal Bojonegoro ini.
Pihaknya bersama perguruan tinggi lain mengaku siap bersinergi dengan Badan Wakaf Indonesia untuk mewujudkan kampus berbasis wakaf. Dimana dari pengelolaan wakaf itu akan muncul sarjana yang membangun negeri.
"Kami siap untuk mitra strategis Badan Wakaf Indonesia dalam mewujudkan kampus berbasis wakaf, yakni kampus yang tidak hanya mencetak sarjana tetapi membangun kemandirian keberlanjutan dan kemaslahatan sosial, melalui instrumen wakaf dan dana abadi," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan, Malang sebagai salah satu kota pendidikan memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan wakaf. Wakaf dapat digunakan untuk membangun dana abadi yang menopang keberlanjutan biaya pendidikan.
"Di kota Malang ada 57 perguruan tinggi negeri dan swasta, hampir 800.000 mahasiswa yang berdomisili di kota Malang, hampir menyamai jumlah penduduk kota Malang sekitar 900.000, ini adalah potensi yang dimiliki terkait wakaf," ujar Wahyu, saat memberikan sambutan.
Pada gerakan Wakaf Goes To Campus sendiri, Rektor UIN Malang juga menjadi satu dari beberapa rektor di Jawa Timur yang menandatangani kerjasama dengan BWI serta penyelenggaraan seminar nasional.
Selain seminar, penyerahan serifikat nazhir wakaf uang dari BWI ke Universitas Brawijaya (UB) dan Yayasan JalaSurga Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi), yang terkait dengan pengelolaan wakaf dan pemanfaatannya juga dilakukan di forum ini.
Hadir dalam kegiatan ini Asisten III Gubernur Jawa Timur Akhmad Jazuli, Wali Kota Malang, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Prof. Ilfi Nur Diana, sejumlah mitra lembaga wakaf, hingga Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Tatang Astaruddin.(*)