KETIK, HALMAHERA SELATAN – Apel Gabungan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Halmahera Selatan (Pemda Halsel) di UMKM Mileniel Bacan Selatan pada Senin pagi 29 Desember 2025, menjadi momentum refleksi dan motivasi bagi seluruh jajaran Pemerintahan Daerah (Pemda).
Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba menegaskan bahwa akhir tahun harus dimaknai bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan momentum evaluatif yang bersifat transformatif.
Menurutnya, setiap individu dalam pemerintahan dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas diri agar progres hari esok melampaui capaian hari ini.
“Kita harus lebih berusaha agar hari esok kita lebih baik dari hari ini,” ujar Bassam di hadapan peserta apel.
Ia menyampaikan bahwa agenda Istighosah yang dirangkaikan dengan kegiatan akhir tahun merupakan instrumen spiritual yang berfungsi sebagai penguat motivasi dan etos kerja birokrasi.
Bassam juga menempatkan Festival Saruma yang digelar Pemda Halsel sebagai katalis ekonomi dan kebudayaan. Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya ruang hiburan, tetapi juga medium penggerak ekonomi masyarakat sekaligus upaya menjaga identitas kultural daerah.
“Festival ini adalah penggerak ekonomi masyarakat dan mendorong kebudayaan kita untuk kita jaga,” katanya.
Dalam rangkaian kegiatan itu, Pemda Halsel juga merencanakan konser amal pada malam puncak yang akan diisi oleh grup musik Ungu. Bassam menegaskan bahwa konser tersebut diarahkan sebagai wujud empati sosial bagi korban bencana alam di Sumatera dan Aceh.
“Puncaknya nanti kita luaskan kantong kita agar sedikit demi sedikit bisa membantu para korban bencana,” ujarnya, seraya berharap setiap donasi yang diberikan menjadi ladang keberkahan.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin menekankan pentingnya refleksi institusional setelah satu tahun perjalanan pemerintahan. Ia menyebut fase tersebut sebagai proses pembelajaran yang kaya dinamika dan tantangan, sekaligus fondasi untuk mengantisipasi kompleksitas di masa mendatang.
“Apa yang kita lewati satu tahun ini memberi kita ruang untuk mengevaluasi diri dan mempersiapkan langkah ke depan,” kata Helmi.
Ia menilai tantangan pemerintahan ke depan akan semakin kompleks, sehingga menuntut pendekatan manajerial yang tidak hanya kuat di internal organisasi perangkat daerah, tetapi juga solid dalam koordinasi antar OPD.
Helmi secara terbuka mengakui beratnya visi dan misi Bupati, khususnya dalam pengembangan sektor agromaritim. Namun ia optimistis Halmahera Selatan memiliki modal struktural dan ekologis yang unggul.
“Tidak ada agromaritim di Indonesia yang sebagus di Halmahera Selatan. Kepala BKN juga mengakui itu. Tahun 2026 kita bisa mewujudkannya,” ucapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan merit sistem sebagai basis tata kelola birokrasi yang profesional dan berkeadilan. Menurut Helmi, meritokrasi bukan sekadar konsep administratif, melainkan arsitektur sistemik yang harus dibangun secara konsisten agar kualitas pelayanan publik meningkat secara berkelanjutan.
Di kesempatan itu, Helmi berharap rangkaian Istighosah dan refleksi akhir tahun ini menjadi pesan moral sekaligus energi kolektif bagi seluruh aparatur Pemerintah.
Ia mengajak seluruh jajaran Pemda Halsel untuk menjadikan evaluasi sebagai budaya, dan pelayanan sebagai amanah yang dijalankan dengan integritas serta empati sosial.
