KETIK, MOJOKERTO – Suasana Rest Area Gunung Gedangan (GG) di Jalan Raya Bypass, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto nampak berbeda.
Alunan lagu dangdut kenangan terdengar dengan iringan para pemusik lokal Mojokerto. Terlihat biduan dangdut berjoget dan sebagian pengunjung ikut bergoyang.
Ya, setiap rabu malam, para penggiat UMKM di Rest Area Gunung Gedangan berusaha menghidupkan denyut nadi perputaran ekonomi dengan dukungan Diskopukmperindag Kota Mojokerto.
Mereka menghadirkan sajian musik lawasan era dangdut-80an. Mulai dari melayu, hingga tembang kenangan di setiap Rabu malam. Tak hanya itu, dua biduan juga meramaikan, bahkan para pengunjung bisa request lagu kesukaan untuk di nyanyikan.
"Tiap rabu malam memang mengadakan live musik dangdut yah, jadi para pengunjung yang suka bernyanyi, atau yang suka ngopi-ngopi bergembira bisa ke sini," ujar Sentot Ketua Pengelola Rest Area GG, Jumat 22 Agustus 2025.
Yah, layaknya era 80, dalam live musik ini ada penabuh gendang, dan pemain seruling bambu yang menjadi ciri khas musik dangdut.
Pengunjung serasa nostalgia di era 80 an, menyeruput kopi sembari mendengar musik lawas. Dan menikmati sejumlah kuliner yang dijajakan penjual mamin di lantai dasar Rest Area GG.
"Kita memang mencoba mengingat masa lalu dengan mengangkat tembang-tembang lama. Lihat saja ada seruling bambu khas sejak dulu," imbuhnya.
Dukungan penuh diberikan Diskopukmperindag Kota Mojokerto diberikan kepada para UMKM yang menggelar live musik dangdut era-80an. Selain live musik dangdut juga ada arena permainan untuk anak-anak lengkap dengan lampu hias.
Kabid Perdagangan Diskopukmerindag Kota Mojokerto Muhammad Fauzan Suryahadi mengatakan, jika Pemkot Mojokerto melalui bidangnya mendukung program live musik tersebut sejak dua bulan lalu. Tak lain dengan tujuan agar perputaran perekonomian di rest area terus ada.
"Untuk live musik pendanaan dari kami, kami juga bekerjasama menghadirkan vendor permainan anak kecil untuk meramaikan rest area juga," bebernya. (*)
