KETIK, SURABAYA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi program pertukaran santri/mahasiswa dari Indonesia dan Tiongkok.
PWNU Jatim membuka peluang bagi pelajar asal Tiongkok yang ingin melanjutkan pendidikan di Indonesia melalui kemitraan dengan sejumlah universitas dan pesantren di Jawa Timur.
“Ukhuwah dalam jalinan keagamaan, kebudayaan, akademis, dan ekonomi itu menjadi pembahasan saat delegasi PWNU Jatim bersilaturahmi ke Masjid Xi Guan, Kota Lanzhou, Tiongkok," ujar Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim dalam keterangan tertulis di Surabaya, Senin, 27 Oktober 2025.
Delegasi tersebut dipimpin langsung oleh KH Kikin Abdul Hakim yang berasal dari Pesantren Tebuireng, Jombang, bersama Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KHA Matin Djawahir yang berasal dari Pesantren Bejagung, Tuban.
Selanjutnya Prof. Suparto Wijoyo yang merupakan Wakil Ketua PWNU Jatim/Sekolah Pascasarjana Unair Surabaya, dan Prof. Maskuri Bakri yang merupakan Wakil Ketua PWNU Jatim/Unisma Malang.
Dalam kunjungan ke masjid terbesar di Kota Lanzhou itu, rombongan PWNU Jatim disambut hangat oleh jajaran pengurus Islamic Association of Gansu Province.
Antara lain Hajjah Ma Aisyah, Imam Besar Masjid Xi Guan Kota Lanzhou, H. Umar Mukhtar, perwakilan Kementerian Kerukunan Beragama Tiongkok bernama Li, dan beberapa pengurus lainnya.
Ketua Islamic Association of Gansu Province, Hajjah Ma Aisyah, menyampaikan apresiasi terhadap semangat moderasi dan toleransi yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama. Hal tersebut dinilai menjadi kekuatan dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
Sementara itu, KH Kikin Abdul Hakim menegaskan kesiapan PWNU Jatim untuk menjembatani pelajar Tiongkok yang ingin menempuh studi di berbagai lembaga pendidikan di Jawa Timur.
Seperti Pesantren Tebuireng Jombang, Pesantren Bejagung Tuban, Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Islam Malang (Unisma).
"Ini merupakan agenda persahabatan yang semakin kokoh dalam relasi Indonesia-Tiongkok. Kami melakukan muhibah ini juga untuk memenuhi undangan kerjasama kemitraan dalam berbagai bidang dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya, sehingga terjalin kedekatan secara keilmuan maupun budaya serta toleransi sesuai pesan Hadrassyeikh KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU),” ujarnya.
Harapan serupa disampaikan oleh Li dari Kementerian Kerukunan Beragama Tiongkok. Menurutnya, jalur sutra yang dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan juga berperan penting dalam penyebaran Islam di Tiongkok.
“Islam melalui jalur sutra sebagai jalur perdagangan juga telah menjelma sebagai jalur dakwah dan penyebaran Islam di Tiongkok. Dengan kunjungan delegasi PWNU Jatim ke kota Lanzhou akan membuka jejaring internasional untuk kemaslahatan umat Islam di dua negara ke depannya,” tuturnya. (*)
