KETIK, BLITAR – Pelaksanaan pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kabupaten Blitar tahun 2025 berlangsung khidmat, tertib, dan yang paling penting: aman. Tidak seperti kekhawatiran yang sempat menyeruak, acara sakral itu justru berakhir damai berkat sinergi tiga pilar keamanan: TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
Ketua PSHT Kabupaten Blitar, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono atau yang akrab disapa Bagas, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mengawal jalannya pengesahan ratusan warga baru tersebut.
“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Polres Blitar, Polres Blitar Kota, TNI, serta jajaran keamanan dari pemerintah daerah atas dukungan penuh mereka. Tanpa sinergi ini, kami tidak yakin acara bisa berlangsung setertib dan seaman ini,” ungkap Bagas kepada awak media, Senin 14 Juli 2025.
Namun di balik lancarnya pelaksanaan pengesahan, ada dinamika yang cukup memprihatinkan. Menurut Bagas, sempat beredar informasi intelijen mengenai potensi gangguan dari kelompok tertentu yang berniat mengacaukan suasana. Informasi tersebut diterima pihaknya dari jaringan intelijen Polri dan TNI.
“Kami mendapat kabar dari rekan-rekan intelijen bahwa ada upaya pengumpulan massa yang akan mengganggu proses pengesahan. Salah satu titik kumpul bahkan berada di sebuah sekolah negeri, SMKN 1 Blitar,” beber Bagas dengan nada prihatin.
“Ini tentu menjadi perhatian serius, karena institusi pendidikan tidak seharusnya digunakan untuk agenda yang merusak ketertiban masyarakat,” tambahnya.
Bagas menambahkan, aparat keamanan bertindak cepat. Beberapa titik yang diidentifikasi sebagai lokasi konsolidasi massa, terutama di wilayah Kota Blitar, langsung diawasi dan diamankan. Berkat kesigapan petugas gabungan, upaya kericuhan berhasil digagalkan.
“Orang-orang yang diduga hendak membuat kekacauan berhasil dihadang dan dipukul mundur. Kami sangat mengapresiasi tindakan tegas dan profesional aparat keamanan,” ujar Bagas.
Dalam kesempatan yang sama, Bagas juga meluruskan informasi simpang siur yang sempat beredar di media sosial terkait kepemimpinan PSHT Kabupaten Blitar. Ia menegaskan bahwa saat ini hanya ada satu ketua yang sah dan memiliki legalitas hukum tetap, yakni dirinya.
“Kalau ada yang mengklaim sebagai ketua PSHT Kabupaten Blitar selain saya, itu berita palsu. Legalitas kami sudah final, tidak ada celah hukum lagi untuk menggugat,” tandasnya.
Meski sempat dihantui potensi gangguan, pengesahan warga baru PSHT Cabang Kabupaten Blitar berhasil digelar secara tertib. Bagas berharap, momen ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan, kedewasaan berorganisasi, dan sinergi lintas sektor tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga kondusivitas Blitar. (*)