KETIK, MALANG –
Pembangunan tempat relokasi sementara untuk pedagang Pasar Induk Gadang terus berjalan, meski saat ini progresnya baru mencapai 15 persen.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menjelaskan bahwa pembangunan pasar sementara dilakukan secara mandiri oleh para pedagang. Setelah fasilitas tersebut rampung, pedagang baru akan mulai melakukan relokasi ke lokasi sementara tersebut.
"Masih 15 persen. Tahapannya dibangun dulu oleh pedagang, kalau tempat pasar penampungan sementara sudah oke, baru ditentukan titik lokasinya. Siapa menempati di mana, itu baru mereka mulai pindahan," ujar Eko, Rabu, 12 November 2025.
Progres pembangunan pasar sementara atau tempat relokasi saat ini berada di tahap pemasangan tiang pancang. Eko menargetkan dalam 2–3 bulan ke depan, pedagang sudah bisa menyelesaikan pembangunan tempat yang nantinya akan digunakan untuk berjualan.
Eko menambahkan, lahan yang digunakan sebagai area relokasi disewa oleh Pemkot Malang selama tiga tahun. Para pedagang pun sepakat membangun fasilitas tersebut secara swadaya.
"Pembangunannya murni dari swadaya pedagang, tidak menggunakan dana APBD. Pedagang sudah sepakat akan membangun sendiri, dengan tetap koordinasi dan konsultasi ke Diskopindag untuk membangun tempat penampungan sementara yang ada di belakang jalan," lanjutnya.
Sebelumnya, pedagang berjualan di tepi jalan yang menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut. Melalui relokasi sementara, diharapkan dapat mengembalikan fungsi jembatan dan sepanjang jalan di Pasar Gadang.
"Sampai hari ini untuk mewujudkan itu kami lakukan sosialisasi dan koordinasi dengan semua pihak terutama pedagang untuk mundur sampai di belakang," lanjutnya.
Berdasarkan perencanaan sebelumnya, lokasi lapak bergeser mundur hingga 10 meter dari tepi jalan. Nantinya, bagian depan akan difungsikan sebagai tempat parkir.
"Kalau sudah selesai fungsi jalan dan jembatan akan kembali dan akan lebih luas dan lebih baik. Tidak akan macet seperti sekarang ini," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan, untuk mengatasi kemacetan akan ada 2 jalur dengan median tengah di area tersebut. Perbaikan jalan memakan anggaran hingga Rp14,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Jalan.
"Untuk perbaikan jalan Pasar Gadang total anggaran Rp14,9 miliar. Ada dua yaitu Rp12,9 miliar di jalan utama, sisanya jalan sirip-sirip. Mirip sama Jalan Rajasa, jadi nyambung," ucap Wahyu.
Dalam perbaikan jalan tersebut juga memiliki ruang milik jalan (rumija) dengan total 30 meter.
"Total 30 meter rumijanya. Dari batas pagar kiri sampai kanan ini 30 meter," tutup Wahyu.
