KETIK, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau progres relokasi pedagang di Pasar Gadang, Selasa 23 September 2025. Dalam peninjauan tersebut ia menargetkan pembongkaran dan relokasi lapak pedagang selesai hingga Desember 2025.
Wahyu menjelaskan nantinya tidak ada lagi pedagang yang berjualan di sisi selatan pasar. Mengingat terdapat sekitar 5.000 meter persegi lahan yang telah disediakan untuk pedagang.
"Desember mungkin selesai. Sifatnya semi permanen karena mereka (pedagang) membangun (lapak) sendiri, sudah kesadaran mereka, tidak ada bantuan APBD. Dipastikan tidak ada yang di pinggir jalan lagi," ujar Wahyu.
Setelah relokasi, jalan yang rusak akan segera diperbaiki. Wahyu menyebut bahwa kerusakan jalan disebabkan limbah yang dihasilkan dari barang dagangan.
"Jalan kita manfaatkan, nanti kita bisa perbaiki karena kan kena (air) ikan, selalu rusak. Perawatan ini selalu dilakukan tapi rusak lagi aspalnya. Setelah mereka pindah, kita akan jalannya kita akan perbaiki jadi jalan yang enak," ujar Wahyu.
Terdapat jarak 10 meter antara lapak pedagang dengan jalan raya untuk mempermudah sirkulasi kendaraan. Penataan area parkir melalui e-parking mulai diterapkan.
Tak hanya itu, fungsi jembatan juga dikembalikan. Selama ini jembatan di kawasan Pasar Gadang justru beralih fungsi sebagai lahan parkir.
"Nanti lurusnya jalan kembar, jadi ketemunya di jembatan. Padahal jembatan itu tidak boleh digunakam untuk parkir, karena mengurangi fungsi jembatan tersebut. Termasuk ada yang buang sampah di sana," katanya.
Wahyu menilai masyarakat sering kali bingung mencari area parkir di Pasar Gadang sehingga memilih untuk memarkirkan kendaraan di tepi jalan. Melalui penataan Pasar Gadang, diharapkan timbul keuntungan antara pedagang dan pembeli.
"Dengan kesadaran masyarakat menjaga parkir, orang-orang yang datang akan lebih senang. Orang yang beli kadang bingung cari parkir. Sekarang mudah-mudahan antara pedagang dan pembeli mendapatkan keuntungan, pasarnya lebih tertib, bersih, dan ada penataan," pungkasnya. (*)