Prof Herry S Utomo, Lulusan UB yang Jadi Profesor Tetap di Amerika, Kembangkan Padi Tinggi Protein

12 Agustus 2025 16:43 12 Agt 2025 16:43

Thumbnail Prof Herry S Utomo, Lulusan UB yang Jadi Profesor Tetap di Amerika, Kembangkan Padi Tinggi Protein
Prof Herry S Utomo, lulusan UB yang menjadi profesor tetap di Amerika Serikat. (Foto: prasetya.ub.ac.id)

KETIK, MALANG – Lulusan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), Prof Herry S Utomo menorehkan capaian luar biasa dengan menjadi profesor tetap di Louisiana State University (LSU), Baton Rouge, Amerika Serikat. Salah satu penelitian yang dikembangkan bersama tim ialah varietas padi tinggi protein. 

Karirnya tersebut bermula dari keputusan untuk melanjutkan studi magister di University of Kentucky. Dilanjut dengan gelar doktornya di LSU melalui beasiswa penuh. 

Setelah proses panjang, ia pun diangkat menjadi asisten profesor. Ia pun mendapatkan promosi sebagai profesor madya, dan baru ditetapkan sebagai profesor penuh pada 2017.

Berkat dedikasi dan produktivitas riset yang dilakukan, LSU menganugerahkan gelar F. Avalon Daggett Endowed Professor, penghargaan terhormat bagi akademisi yang memiliki pengaruh di bidang ilmiah dan sosial. 

“Saya tidak pernah membayangkan bisa meraih gelar profesor tetap di universitas negeri Amerika. Semua itu saya capai melalui proses panjang bukan hanya soal kecerdasan, tapi ketekunan, karakter, dan komitmen untuk terus berkembang. Jabatan ini adalah bentuk tanggung jawab, bukan semata-mata prestise,” ungkap Prof Herry. 

Capaian tersebut ia jadikan sebagai langkah baru dalam memberikan kontribusi yang lebih besar lagi. Terlebih ia tak pernah jenuh dalam memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat dari ilmu yang telah diperoleh. 

"Saya selalu percaya bahwa setiap ilmu harus dikembalikan kepada masyarakat. Ilmu yang hanya berhenti di jurnal tidak cukup. Harus ada nilai manfaat yang bisa dirasakan banyak orang, terutama bagi bangsa sendiri,” lanjutnya.

Prof Herry juga menjelaslan terkait varietas padi tinggi protein yang dinamai Cahokia Rice. Inovasi tersebut pertama kali di dunia, dan dihasilkan melalui proses mutasi alami, non-GMO. Hingga akhirnya dihasilkan lah beras rendah glikemik dan kadar protein 50 persen lebih tinggi dari varietas biasa. 

“Cahokia Rice bukan hanya inovasi sains, tapi juga misi kemanusiaan. Kami ingin menciptakan solusi pangan yang sehat, alami, dan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi global, terutama protein,” tegasnya. 

Butuh waktu bertahun-tahun baginya dan tim untuk mengembangkan varietas tersebut. Melalui pendekatan riset holistik, dengan seleksi genetik, pengujian kualitaa gizi, hingga adaptasi agronomis di bernagai wilayah. 

“Kami memilih jalur non-GMO karena ingin menghasilkan varietas yang bisa diterima luas oleh masyarakat, tanpa keraguan akan rekayasa genetik. Inovasi ini juga menunjukkan bahwa sains bisa bergerak sejalan dengan kearifan lokal dan kesehatan masyarakat,” tuturnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Prof Herry S Utomo Lulusan UB Alumni UB Louisiana State University Profesor LSU Amerika Setikat