Presiden Prabowo Perintahkan Alokasi Anggaran Elektrifikasi 5.700 Desa

26 Agustus 2025 12:07 26 Agt 2025 12:07

Thumbnail Presiden Prabowo Perintahkan Alokasi Anggaran Elektrifikasi 5.700 Desa
Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas pada Senin, 25 Agustus 2025. (Foto: Kementerian Sekretariat Negara)

KETIK, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh untuk menuntaskan masalah elektrifikasi di Indonesia. Dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo, Senin, 25 Agustus 2025, pemerintah menetapkan target untuk mengalirkan listrik ke 5.700 desa dan 4.400 dusun yang masih gelap gulita.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan program ini adalah wujud nyata kehadiran negara untuk melayani masyarakat di daerah pelosok. Ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo memerintahkan agar anggaran untuk program elektrifikasi desa segera dialokasikan.

“Tadi kami melaporkan kepada Bapak Presiden, ini urusan rakyat kecil di bawah ini enggak bisa kita menghitung secara ekonomi. Jadi ini membutuhkan kehadiran negara. Bapak Presiden memerintahkan, langsung menganggarkan,” kata Bahlil, dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara.

Untuk merealisasikan target ini, pemerintah telah mendapatkan perintah langsung dari Presiden Prabowo untuk segera mengalokasikan anggaran. Anggaran ini akan dimasukkan dalam perubahan anggaran 2025 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Target penyelesaian program ini diproyeksikan hingga tahun 2030, menandakan sebuah upaya jangka panjang untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses setara terhadap energi.

Selain elektrifikasi, ratas juga membahas reformasi subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Pemerintah akan menerapkan mekanisme berbasis komunitas dan menggunakan data tunggal dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengendalikan kuota bahan bakar minyak, khususnya solar bersubsidi, guna mencegah penyalahgunaan.

“Kita nanti berbasis komunitas, tapi dieselnya sampai dengan diesel-7 atau diesel-8. Jadi nanti kita akan kontrol dari kuotanya. Dan nanti datanya, data tunggal dari BPS. Nanti teknisnya akan kita rapatkan setelah pengesahan APBN,” ujar Bahlil. (*)

Tombol Google News

Tags:

Presiden Prabowo Prabowo Elektrifikasi Bahlil Lahadalia