KETIK, TULUNGAGUNG – Pondok Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, menggelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Gedung Dakwah Abi KHM Ihya Ulumiddin, Desa Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu 15 November 2025.
Pelatihan berlangsung dengan metode praktik langsung dan simulasi, menghadirkan narasumber ulama dari Tarim, Yaman, yakni Syaikh Abu Bakar Bin Zein Bin Bakar Bin Awad Bin Muhammad Ar Roqi Bafadlol Al Hadromi.
Pengasuh Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, KH Imam Mawardi Ridlwan, menilai bahwa keterampilan pemulasaraan jenazah semakin jarang diminati generasi modern.
“Banyak generasi digital yang tidak memahami tata cara pemulasaraan jenazah. Karena itu, para guru Pesantren Al Azhaar dibekali kemampuan agar dapat membimbing para santri dalam urusan yang sangat penting ini,” ujar KH Imam.
Pelatihan tersebut menitikberatkan pada empat aspek utama: memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. Praktik detail difokuskan pada tata cara memandikan serta mengkafani mayit sesuai tuntunan syariat.
KH Imam menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan memastikan para guru memahami proses pemulasaraan sehingga mampu mengajarkannya kembali di kelas.
Pelatihan ini disambut antusias para guru dan wali santri karena disampaikan langsung melalui praktik lapangan. Danramil Kecamatan Kedungpring Tulungagung, Kapten Infanteri Edy Mulyono, yang mengikuti kegiatan sejak awal, mengapresiasi penyampaian materi yang sangat rinci.
“Saya mengikuti dari awal dan jadi paham bagaimana menyiapkan semua perlengkapan untuk memandikan dan mengkafani jenazah. Setelah bahan lengkap, proses pemandian dilakukan dengan membersihkan seluruh bagian tubuh, disiwaki dengan kain kafan, lalu dilanjutkan sesuai tuntunan Nabi. Detail sekali,” ungkap Edy.
Di lokasi yang sama, Direktur Humas LPI Al Azhaar Tulungagung, Heru Syaifuddin, menyampaikan rasa syukurnya dapat belajar langsung dari ulama internasional.
“Mantap, detail, dan bersanad,” ujarnya singkat. (*)
