Pelebaran Jalan di Kawasan Samsat Surabaya Selatan, Pengendara Bisa Gunakan Jalur Alternatif Ini

25 September 2025 16:00 25 Sep 2025 16:00

Thumbnail Pelebaran Jalan di Kawasan Samsat Surabaya Selatan, Pengendara Bisa Gunakan Jalur Alternatif Ini
Rambu petunjuk jam lalu lalang kendaraan di pertigaan Gayungan, 25 September 2025.(Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Arus lalu lintas di depan Samsat Surabaya Selatan, tepatnya di Jalan Jetis Seraten mengalami kepadatan tidak wajar sejak Agustus. Kepadatan ini terjadi akibat adanya pelebaran jalan yang membuat sebagian badan jalan ditutup.

Antrean kendaraan terlihat membentang dari simpang pertigaan Jalan Jetis Seraten, Jalan Gayung Kebonsari Timur, dan Jalan Gayungan. Kondisi ini membuat para pengendara, khususnya roda dua terpaksa memperlambat laju karena jalur yang menyempit. Kendaraan roda empat pun tampak berjalan merayap menambah kemacetan di sekitar area tersebut.

Jalan ini tampak padat merayap hingga radius ratusan meter, khususnya pada jam sibuk seperti pagi pukul 07.00 – 09.00 WIB dan sore pukul 15.00 – 17.00 WIB.

“Ini sedang pelebaran jalan di sepanjang Jalan Jetis Seraten. Jadi bagian aliran Sungai ini nanti dijadikan jalan juga. Proyek ini mulai dari Agustus dan selesai kisaran bulan November,” ungkap Heru, petugas Dinas Perhubungan yang menjaga area kemacetan.

Foto Malam hari pengerjaan proyek pelebaran jalan depan Samsat Surabaya Selatan (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)Malam hari pengerjaan proyek pelebaran jalan depan Samsat Surabaya Selatan (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

Pengawas yang berjaga saling bergantian dan berkoordinasi, antara Dinas Perhubungan, Satpol PP hingga kepolisian setempat.

Selama proyek berlangsung, Jalan Jetis Seraten akan diberlakukan jalur 1 arah bagi roda empat. Pada pukul 00.00 – 11.59 WIB, hanya arah dari selatan (Jalan Ketintang Baru Sel. 1 dan Jalan Gayung Kebonsari Timur) yang diperbolehkan melewati jalan perbaikan tersebut ke utara.

Sebaliknya, pukul 12.00 – 23.59 WIB hanya arah dari utara (Jalan Ketintang Baru dan Perumahan Central Park) yang diperbolehkan melewati Jalan Jetis Seraten ke arah selatan.

Untuk mengurangi kemacetan di depan Samsat Surabaya Selatan, para pengendara tidak perlu selalu terjebak dalam antrean yang panjang. Ada beberapa jalur alternatif yang bisa dipilih agar perjalanan tetap lancar.

Foto Kepadatan lalu lintas simpang pertigaan Gayungan (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)Kepadatan lalu lintas simpang pertigaan Gayungan (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

Jalur-jalur tersebut menghubungkan area Ketintang dengan beberapa titik penting di Surabaya, mulai dari rute pendek yang hanya butuh beberapa menit, hingga rute yang langsung keluar di jalan utama Ahmad Yani.

Alternatif pertama untuk menghindari kemacetan di depan Samsat Surabaya Selatan adalah melalui Jalan Jemur Gayungan 1. Dari RSMM Jatim, pengendara cukup lurus ke arah timur, lalu masuk ke gang Jemur Gayungan 1 setelah melewati perempatan.

Gang ini hanya dapat dilalui hingga pukul 16.00–19.00 WIB. Setelah menempuh sekitar 500 meter, pengendara belok kanan menuju arah Tenggara dan keluar di sisi barat daya Taman Pelangi. Jalur ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar tiga menit.

Alternatif kedua adalah melalui Jalan Ketintang Baru menuju Graha Pena dengan waktu tempuh sekitar delapan menit. Dari Jalan Ketintang ke arah timur, pengendara melaju sejauh 400 meter hingga melewati rel kereta api, kemudian belok kanan ke Jalan Ketintang Baru II A.

Lurus sekitar 1 km melewati beberapa ruas Ketintang Baru hingga keluar di Jalan Ketintang Baru I, lalu belok kiri sejauh 290 meter hingga tiba di lampu merah KFC menuju Jalan Ahmad Yani. Perlu dicatat, jalur ini ditutup pada pukul 23.00–04.00 WIB.

Alternatif ketiga dapat ditempuh melalui Jalan Menanggal. Dari Ketintang Madya, pengendara lurus ke selatan menuju Jalan Ketintang Wiyata sejauh 1 km, lalu lanjut melewati RSMM Jawa Timur dan belok ke kanan menuju Jalan Gayung Kebonsari Timur.

Setelah sampai di ujung jalan, belok kiri untuk berjalan lurus di Jalan Gayung Kebonsari sepanjang 600 meter dan akan sampai di jalan raya Jendral.

Beberapa jalur alternatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan, terutama pada pembatasan waktu buka dan tutup jalur alternatif. Namun, jalur ini cukup efektif untuk menghindari kemacetan di Jalan Jetis Seraten dan mempersingkat waktu untuk kembali ke jalan utama Ahmad Yani. (*)

Tombol Google News

Tags:

kemacetan Lalu lintas Samsat Surabaya Selatan gayungan Pelebaran Jalan Jalur alternatif Jalan Jetis Seraten