KETIK, BATU – Pemasangan gate parkir di Alun-alun Kota Batu membawa dampak besar bagi para pedagang. Salah satunya Bu Rah (70) dan Pak Sibah, suaminya, yang harus kehilangan penghasilan tambahan.
Pasangan lansia ini memiliki warung soto yang telah puluhan tahun berdiri, serta lapak kecil untuk berjualan es. Sayangnya, akibat proyek pemasangan gate parkir, lapak es milik mereka harus dibongkar.
Bu Rah bercerita kepada Ketik.com, ada tiga lapak kecil di sekitar gate parkir yang disingkirkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu.
"Sedih juga karena dibongkar. Kemarin dibilang mau dibongkar buat jalan. Gitu aja bilangnya, ya kemarin itu sekalian bongkar langsung," ujarnya, Sabtu, 6 Desember 2025.
Saat pembongkaran berlangsung, Bu Rah dan suaminya hanya bisa menyaksikannya dengan perasaan nelangsa. Ia menambahkan, dua lapak lainnya menjual kaset dan gorengan.
"Ada 3 lapak dibongkar Dishub katanya buat jalan tapi tengah jalan ditutup. Itu ada portal. Semua gak ada yang setuju tapi ya mau bagaimana. Masa jalan kok ditutupin kaya gitu. Malah repot orang lewat," katanya.
Saat ini, Bu Rah dan pemilik lapak lain belum bisa kembali berjualan. Menurut keterangan yang diterima, kondisi ini bersifat sementara, namun belum ada kepastian kapan para pedagang bisa beraktivitas lagi.
"Sekarang saya libur jualan es. Orang 3 semua libur dulu gak bisa jualan. Katanya cuma sementara tapi kita gak tau sampai kapan. Lapak kemarin ya cuma tenda biasa. Disuruh mundur. Setelah ini belum tau mau jualan es di mana," sebutnya.
Tak hanya lapak jualan es, bahkan odong-odong yang beroperasi di depan warung soto miliknya sempat dipindah oleh petugas semalam. Bu Rah sempat memprotes aksi tersebut dan kembali memindahkan odong-odongnya ke tempat semula.
"Saya sudah 25 tahun jualan di sini. Odong-odong punya saya juga dipindah. Saya marahin petugasnya, kan itu ada di depan rumahku tapi malah dipindah ke jalan mau keluar. Nanti mau dicolokkan ke mana," tegasnya.
