Parade Surabaya Juang 2025 Hidupkan Semangat Kepahlawanan Lewat Teatrikal dan Kolaborasi Pemuda

2 November 2025 20:41 2 Nov 2025 20:41

Thumbnail Parade Surabaya Juang 2025 Hidupkan Semangat Kepahlawanan Lewat Teatrikal dan Kolaborasi Pemuda
Barisan peserta Parade Juang Suarabaya melintasi Jalan Gubernur Suryo ditonton banyak pengunjung, 2 November 2025. (Foto: Adinda Trisaeni Nur Sabrina/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Ribuan peserta memadati kawasan pusat Kota Surabaya pada gelaran Parade Surabaya Juang 2025, Minggu 2 November. Agenda tahunan ini menghadirkan kembali suasana perjuangan arek-arek Suroboyo dalam merebut kemerdekaan, sekaligus memperingati Bulan Pahlawan di Kota Pahlawan.

Parade dimulai pukul 14.00 WIB dari Tugu Pahlawan, melintasi Jalan Pahlawan, Gemblongan, Tunjungan, hingga Balai Pemuda sebagai titik akhir. Di sepanjang rute, penonton disuguhkan tiga panggung teatrikal utama: pembuka di Tugu Pahlawan, adegan perlawanan di perempatan Siola, dan klimaks pertempuran di Balai Pemuda.

Tahun ini, Pemerintah Kota Surabaya mengangkat kisah “Mbok Dar Martir”, sosok perempuan pejuang yang membantu Gubernur Suryo pada masa revolusi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan istrinya, Rini Indriyani, turut memerankan tokoh dalam teatrikal utama. Eri memerankan Gubernur Suryo, sementara Rini tampil sebagai Lukita Ningsih, pemimpin Laskar Putri yang berperan penting di dapur umum perjuangan tahun 1945.

Foto Peserta Parade Surabaya Juang berjalan di JL Gubernur Suryo dengan kostum veteran zaman penjajahan, Minggu 2 November 2025 (Foto: Sifiyah/Ketik.com)Peserta Parade Surabaya Juang berjalan di JL Gubernur Suryo dengan kostum veteran zaman penjajahan, Minggu 2 November 2025 (Foto: Sifiyah/Ketik.com)

Lebih dari 2.000 peserta ikut memeriahkan parade, terdiri dari berbagai elemen masyarakat, pelajar, organisasi kepemudaan, dan komunitas Surabaya.

Sejumlah kelompok juga ikut tampil, di antaranya Paskibraka Kota Surabaya, Barisan Surabaya Merah Putih, Barisan Mastrip, Laskar Juang Surabaya, Theatre Surabaya Bersiap Karang Taruna Lidah Wetan, serta komunitas motor dan sepeda kuno. Unsur TNI AD, AL, dan AU pun turut ambil bagian dalam barisan parade.

Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa melalui kisah yang diangkat, masyarakat diingatkan pada peran besar perempuan dalam perjuangan bangsa.

 “Ini berbeda, bercerita bagaimana peran seorang wanita itu sangat luar biasa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Ini menunjukkan bahwa seorang perempuan juga bisa berjuang dalam merebut kemerdekaan,” ujar Eri.

Ia menambahkan, semangat perjuangan perempuan masa lalu relevan dengan perjuangan masa kini.

“Seperti kita melawan stunting, seperti kita melawan kemiskinan, maka peran wanita yang hari ini ada di dalam PKK, posyandu, dan kader Surabaya sangat dibutuhkan untuk merebut kemerdekaan kota ini dari kemiskinan, stunting, dan kebodohan,” ujarnya.

Eri juga mengajak seluruh warga untuk melanjutkan semangat kepahlawanan dengan bersatu membantu sesama.

“Perjuangan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Waktunya kita bersatu padu meneruskan perjuangan kemerdekaan, bukan untuk popularitas, tapi untuk kesejahteraan rakyat Surabaya,” tegasnya.

Parade Surabaya Juang menjadi salah satu agenda ikonik di Bulan Pahlawan. Selain menjadi ajang napak tilas perjuangan arek Suroboyo, kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antar generasi dengan melibatkan banyak komunitas pemuda dan organisasi masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

ParadeSurabayaJuang2025 #HariPahlawan #SurabayaSebiBudaya #EriCahyadi