KETIK, MALANG – Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Malang sempat seret akibat mencuatnya isu kenaikan opsen hingga 66 persen. Isu terkait kenaikan opsen langsung ditepis Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto.
Handi menjelaskan, isu tersebut menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan showroom dealer. Akibatnya terjadi penurunan daya beli kendaraan.
"Ada miss understanding di masyarakat, dianggap ada kenaikan pajak kendaraan bermotor sebesar 66 persen. Ternyata isu itu tidak terbukti di tribulan satu. Tribulan dua naik lagi, ada isu lagi ternyata itu belum diterapkan, diterapkan di bulan Oktober. Bulan Agustus tren penjualan turun lagi," ujarnya, Selasa 11 November 2025.
Handi mencoba meluruskan aagar tidak terjadi penurunan daya beli masyarakat terhadap kendaraan. Sebab hal tersebut dapat berpengaruh oada tidak tercapainya target PAD.
"Jadi opsen 66 persen itu bukan berati kenaikan 66 persen. Kalau dulu 100 persen masuk ke provinsi semua, sekarang ada sharing. Jadi 100 persen terbagi dua, 66 persen masuk ke kas kabupaten/kota, 34 persen masuk kas provinsi. Jadi tidak benar ada kenaikan pajak 66 persen," tegasnya.
Isu tersebut membuat PAD seret khususnya di tribulan satu dan tiga. Untuk itu Bapenda Kota Malang terus menggencarkan sosialisasi kepada pelalu usaha bahwa tidak ada isu kenaikan pajak kendaraan bermotor.
Bapenda Kota Malang menargetkan opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai Rp162,2 miliar, sedangkan opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Rp5,7 miliar. Pada tribulan ketiga, target tersebut gagal tercapai.
"Kalau PKB kemarin tercapai, BBNKB yang tidak tercapai. Artinya memang masuk yang dikeluhkan oleh mereka, penjualan menurun. Kemudian yang membeli second tidak segera membalik lagi, karena ada kekhawatiran pajak 66 persen," jelasnya.
Sedangkan per 9 November 2025, untuk realisasi Opsen PKB mencapai Rp110,5 miliar, dan Opsen BBNKB Rp45,2 miliar.
"Kekurangannya yang opsen PKB Rp15,7 miliar, BBNKB yang agak besar Rp12,5 miliar dari Rp45,2 miliar. Mudah mudahan di tribulan 4 yang sisa 2 bulan ini bisa mengejar dan tercapai," tandasnya.(*)
