KETIK, SURABAYA – OpenAI kembali membuat gebrakan dengan merilis model generasi video dan audio terbarunya, Sora 2, pada Selasa 30 September 2025 lalu. Peluncuran ini disertai dengan aplikasi sosial baru bernama "Sora" di iPhone, yang memungkinkan pengguna merasakan langsung kecanggihan teknologi ini.
Sora 2 disebut sebagai lompatan besar dalam teknologi AI generatif, setara dengan momen "GPT-3.5 untuk video". Model ini menawarkan kemampuan simulasi dunia fisik yang jauh lebih akurat dan realistis dibandingkan pendahulunya.
Perbedaan utamanya terletak pada kepatuhan model Sora 2 terhadap hukum fisika. Jika model sebelumnya mungkin "memanipulasi" realitas demi memenuhi perintah, Sora 2 mampu memodelkan skenario kegagalan secara logis, seperti bola basket yang memantul dari papan ring saat gagal masuk.
Selain akurasi fisik, keunggulan Sora 2 juga mencakup kemampuan kontrol yang lebih presisi untuk adegan kompleks. Sistem ini juga mampu menyinkronkan dialog, efek suara, dan musik latar secara menyatu dengan video yang dihasilkan.
Untuk membawa teknologi ini ke publik, OpenAI meluncurkan aplikasi sosial "Sora" secara eksklusif untuk pengguna iPhone. Aplikasi ini menjadi platform bagi pengguna untuk berkreasi, berbagi, dan berinteraksi dengan konten video buatan AI.
Namun, perlu dicatat bahwa hingga berita ini diturunkan, aplikasi "Sora" belum tersedia secara resmi di App Store regional Indonesia. Oleh karena itu, pengguna di tanah air untuk saat ini belum bisa mengunduh dan mencobanya.
Fitur andalan dari aplikasi ini adalah "Cameos", yang memungkinkan pengguna memasukkan diri mereka sendiri ke dalam video yang dihasilkan Sora. Dengan satu kali proses perekaman singkat, aplikasi dapat memproyeksikan penampilan dan suara pengguna ke berbagai adegan secara realistis.
OpenAI memandang fitur "Cameos" sebagai evolusi alami dalam berkomunikasi, melampaui pesan teks dan emoji. Tujuannya adalah menciptakan cara baru yang menyenangkan bagi orang untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman secara digital.
Meskipun diakui masih memiliki kekurangan, kehadiran Sora 2 menandai babak baru dalam industri konten kreatif. Peluncuran ini menjadi validasi bahwa simulasi realitas melalui kecerdasan buatan kini semakin mendekati kenyataan.