KETIK, MALANG – Hingga saat ini Kota Malang masih nihil kasus cacingan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang pun memastikan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) telah 100 persen terdistribusi.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan POPM diberikan selama 2 kali dalam setahun. Tahap pertama telah dilaksanakan pada bulan Mei 2025 lalu.
"Sasarannya adalah usia sekolah mulai dari PAUD, TK, SD yang coverage POPM Dinkes Kota Malang kemarin sudah mencapai 100 persen, itu di bulan Mei," ujarnya, Selasa 26 Agustus 2025.
Tahap kedua baru dilaksanakan pada September 2025, dengan pemberian obat tablet yang diharapkan dapat menjangkau hingga 100 persen anak. Tak hanya memberikan obat, Dinkes juga meminta kader kesehatan untuk memantau perkembangan anak dari pra sekolah hingga tingkat SD.
"Memantau kegiatannya, gejalanya sehingga bisa didapatkan deteksi dini dan juga penanganan sejak dini. Teman-teman yang melakukan posyandu itu salah satunya juga memberikan informasi tentang program kecacingan," lanjutnya.
Salah satu gejala cacingan yang dapat diketahui ialah berat badan tidak bertambah, nafsu makan turun, hingga aktifitas menjadi lemah dan lesu. Kasus cacingan akan menunjukkan keparahannya apabila disertai dengan keluarnya cacing dari hidung maupun mulut.
Untuk itu Husnul mengimbau agar orang tua memastikan anak-anaknya mendapatkan obat pencegahan. Apabila belum mendapatkan, segera menghubungi posyandu bagi anak usia pra sekolah.
"Kalau usia sekolah, bisa menghubungi pihak sekolah sehingga nanti akan ditindaklanjuti oleh Puskesmas di wilayah kerjanya," jelasnya.
Ia juga menegaskan agar masyarakat terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Memastikan setiap individu maupun lingkungan terjamin kebersihannya, penting untuk upaya pencegahan.
"Ini masuknya lewat mulut, bisa karena tangannya yang gak bersih, bisa juga faktor higienisnya makanan yang dimakan," pungkasnya.(*)