Nginang Dalam Sekaten: Warisan Budaya Saat Perayaan Maulid Nabi

6 September 2025 05:00 6 Sep 2025 05:00

Thumbnail Nginang Dalam  Sekaten: Warisan Budaya Saat Perayaan Maulid Nabi
Tradisi nginang yang biasa dilakukan oleh wanita lanjut usia saat perayaan sekaten (Foto: Instagram/@desakemiren_official)

KETIK, SURABAYA – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, setiap tahunnya masyarakat Surakarta dan Yogyakarta menyelenggarakan tradisi Sekaten.

Tak hanya identik dengan tabuhan gamelan dan pasar rakyat, Sekaten juga lekat dengan kebiasaan nginang atau mengunyah sirih.

Tradisi ini biasanya dilakukan saat dua gamelan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta, yakni Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari, ditabuh.

Perangkat kinang terdiri atas daun sirih, kapur sirih (injet), tembakau kering, gambir, dan bunga kantil. Menurut kepercayaan Jawa, nginang diyakini dapat menjaga kesehatan mulut, bahkan membuat awet muda.

 

Foto Proses pembuatan kinang (Foto: Instagram/@desakemiren_official)Proses pembuatan kinang (Foto: Instagram/@desakemiren_official)

 

Selain itu, dalam konteks Sekaten, nginang juga melambangkan lima rukun Islam, di mana setiap unsur kinang harus digunakan layaknya umat Islam yang menjalankan kelima rukunnya.

Sejumlah sumber menyebutkan tradisi nginang sudah ada sejak masa Kerajaan Demak dan erat kaitannya dengan dakwah para Walisongo, yang menggunakan budaya sebagai sarana mengenalkan Islam. 

Umumnya nginang dilakukan oleh perempuan, sehingga tradisi ini juga mencerminkan peran penting perempuan Jawa dalam menjaga warisan budaya. Menginang pun menjadi simbol perpaduan budaya Jawa dan Islam.

Namun, kini tradisi tersebut mulai jarang dilakukan karena sulitnya memperoleh bahan untuk membuat kinang. Modernisasi dan arus globalisasi juga membuat masyarakat beralih pada kebiasaan yang lebih praktis seperti rokok dan vape.

Meski demikian, dalam momentum Sekaten, nginang tetap menjadi pengingat kuat akan akar budaya dan sejarah yang menyatukan nilai Islam dengan tradisi Jawa.

Tombol Google News

Tags:

Maulid Nabi Sekaten Menginang Tradisi