KETIK, SURABAYA – Menjelang pergantian tahun, timeline media sosial terasa seperti kaset yang selalu diputar ulang. Banyak kegiatan yang kembali muncul: membuat resolusi, menata ulang planner baru, hingga menuliskan singkat “next year is gonna be my year” sebagai bentuk manifestasi hal baik. Setiap Desember datang, harapan-harapan itu kembali hadir seperti tradisi kecil yang menyenangkan.
Di berbagai platform, konten bertema refleksi akhir tahun bermunculan. Mulai dari video journaling, kompilasi foto setahun terakhir, hingga kata-kata afirmasi. Caption seperti “tahun depan harus lebih baik” atau “2026 please be kind” kembali meramaikan timeline. Meski terdengar repetitif, justru di situlah daya tariknya ada semangat kolektif yang terasa hangat.
Bagi banyak orang, pergantian kalender memberi kesan awal yang baru. Tanpa perlu penjelasan rumit, momen tahun baru memang terasa seperti tombol refresh simbolis untuk memulai sesuatu dari nol.
Ritual jelang tahun baru pun bermacam-macam. Ada yang menulis resolusi yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya sambil berharap kali ini lebih disiplin. Ada juga yang membuat vision board berisi gambar-gambar impian: kamar aesthetic, kulit glowing, hingga suasana belajar yang rapi. Sementara sebagian lainnya cukup menyimpan harapan sederhana setidaknya tahun depan lebih damai dari tahun ini.
Tentu saja tidak semua target berhasil dicapai. Beberapa mungkin berhenti di minggu ketiga Januari, beberapa berubah di tengah jalan, dan sebagian justru melahirkan kebiasaan baru yang tak direncanakan. Namun, tradisi “new year, new me” pada dasarnya bukan soal berubah total, melainkan memberi ruang bagi diri sendiri untuk berharap dan berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, perayaan tahun baru juga terasa semakin personal. Banyak orang memilih merayakannya secara sederhana: menonton film di rumah, makan bersama keluarga, atau menulis refleksi kecil.
Pada akhirnya, “new year, new me” bukan tentang menjadi pribadi baru secara drastis, tetapi tentang memberi kesempatan pada diri sendiri untuk tumbuh pelan-pelan, setahap demi setahap. Apa pun resolusinya, pergantian tahun selalu jadi momen manis untuk percaya bahwa hal-hal baik masih mungkin terjadi. (*)
