KETIK, JAKARTA – Perjalanan panjang Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dari Panglima TNI hingga Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia tak lepas dari sosok sang istri, Nanny Hadi Tjahjanto.
Di balik berbagai penugasan kenegaraannya, Nanny hadir sebagai figur perempuan inspiratif yang menggaungkan kebaya sebagai identitas kebangsaan.
Sejak mendampingi Hadi Tjahjanto dalam berbagai agenda resmi, kenegaraan, hingga kegiatan sosial, Nanny kerap tampil anggun mengenakan kebaya.
Pilihan tersebut ia tempatkan sebagai simbol keanggunan perempuan Indonesia yang berakar kuat pada tradisi, namun tetap relevan dalam ruang publik modern.
Dalam berbagai kesempatan, Nanny menunjukkan bahwa kebaya dapat hadir secara luwes, mulai dari kebaya klasik hingga kebaya dengan sentuhan modern, tanpa meninggalkan pakem kesopanan dan estetika Nusantara.
Konsistensi penampilannya menjadi contoh bahwa busana tradisional mampu berdiri sejajar dengan busana formal internasional tanpa kehilangan wibawa.
Kiprah Nanny Hadi Tjahjanto sebagai tokoh kebaya juga tercermin melalui perannya dalam organisasi istri prajurit dan pendamping pejabat negara.
Ia mendorong pemakaian kebaya sebagai busana utama dalam berbagai kegiatan resmi organisasi, sekaligus menghidupkan kembali rasa bangga terhadap warisan budaya nasional, terutama di kalangan generasi muda.
Dalam sejumlah agenda budaya, termasuk peragaan busana dan kegiatan pelestarian busana tradisional, Nanny turut hadir memberikan dukungan.
Kehadirannya bukan sekadar simbolik, tetapi tampak nyata melalui praktik berbusana yang konsisten dalam berbagai kegiatan resmi dan kebudayaan.
Pun, paska didapuk menjadi Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Nanny kian masif menyuarakan makna kebaya sebagai simbol jati diri bangsa.
Dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025, ia menyatakan kebaya bukan hanya busana, tetapi cerminan martabat dan nilai budaya perempuan Indonesia.
"Harus dijaga lintas generasi," sambungnya.
Bagi Nanny, kebaya bukan sekadar simbol visual, melainkan medium edukasi budaya.
Nanny seolah menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat dimulai dari sikap dan pilihan sehari-hari, termasuk dalam cara berpakaian.
Hingga kini, Nanny Hadi Tjahjanto dipandang sebagai salah satu figur perempuan inspiratif yang berhasil memadukan peran domestik, sosial, dan kultural secara seimbang.
Konsistensinya mengenakan kebaya dalam berbagai agenda publik mencerminkan komitmen nyata terhadap pelestarian budaya nasional.(*)
