Musisi Lokal Kritik EO Shaolin Music, Nilai Konser Denny Caknan di Pemalang Abaikan Talenta Daerah

28 Oktober 2025 08:20 28 Okt 2025 08:20

Thumbnail Musisi Lokal Kritik EO Shaolin Music, Nilai Konser Denny Caknan di Pemalang Abaikan Talenta Daerah
Restu M Revolusiantiko, musisi lokal Pemalang saat performa di salah satu event. (Foto: Andi Rustono for Ketik)

KETIK, PEMALANG – Rencana konser penyanyi populer Denny Caknan dan Ndarboy Genk di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada 30 Oktober 2025 mendatang, mendapat sorotan dari sejumlah kalangan.

‎Salah satunya datang dari musisi lokal, Restu M Revolusiantiko, yang menilai event organizer (EO) Shaolin Music kurang melibatkan potensi seniman dan band asal Pemalang.

‎Restu menilai, konser besar seperti itu seharusnya menjadi ajang kolaborasi antara musisi nasional dan talenta daerah. Menurutnya, kesempatan tampil bagi seniman lokal penting untuk menumbuhkan semangat berkarya serta menunjukkan eksistensi musik Pemalang di panggung yang lebih luas.‎

‎“Menonton konser musik di Pemalang, kita ini sebagai penonton karena banyak penggemar. Tetapi sebagai tuan rumah, EO juga seharusnya memberi ruang bagi talent-talent di Pemalang. Entah itu band pembuka atau seni tari sebagai pembuka acara,” ujar Restu, Selasa, 28 Oktober 2025.

‎Ia menambahkan, kolaborasi tersebut bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga bisa menjadi standar moral bagi penyelenggara acara besar agar lebih berpihak pada pelaku seni lokal.

‎Restu juga menyinggung perlunya sinergi antara EO dan aparat keamanan, termasuk kepolisian, dalam proses perizinan dan pelaksanaan kegiatan.

‎“Perizinan itu juga melibatkan pihak kepolisian. Nah, EO seharusnya memberi kesempatan kepada seniman lokal, dan hal ini bisa dimasukkan sebagai salah satu syarat dalam izin kegiatan,” ungkapnya.

‎Lebih lanjut, Restu memberikan contoh bentuk keterlibatan seniman lokal yang bisa diterapkan, seperti menampilkan tari kreasi ebeg berdurasi 5–7 menit menggunakan musik mp3, atau menghadirkan band lokal Pemalang untuk membawakan satu hingga dua lagu sebagai pembuka konser.

‎Menurutnya, langkah sederhana ini justru akan menciptakan atmosfer kebersamaan dan menjadi wujud nyata penghargaan terhadap potensi daerah.

‎Restu juga menyinggung soal lokasi acara yang dinilai seolah di Pemalang tidak ada lagi tempat yang memadai selain di Terminal Induk Pemalang.

‎"Adanya terminal dijadikan untuk konser, fenomena ini sudah terjadi di kabupaten atau kota lain sebagai tempat alternatif. Kalau di Pemalang memang tidak punya tempat atau fasilitas yang memadai buat pertunjukan musik," pungkasnya. 

‎Sebelumnya diberitakan, ormas 234 SC Kabupaten Pemalang juga menyoroti terkait lokasi konser Denny Caknan yang dinilai kurang tepat dan bisa menimbulkan kemacetan arus lalu lintas serta mengganggu kenyamanan karena dekat RSU Prima Medika. 

‎Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak EO Shaolin Music belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang dilayangkan musisi lokal maupun Ormas 234 SC Kabupaten Pemalang tersebut.

‎Banyak pihak berharap agar konser Denny Caknan dan Ndarboy Genk tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, melainkan juga momentum untuk memajukan dunia seni dan musik di Kabupaten Pemalang. (*)

Tombol Google News

Tags:

Denny Caknan Ndarboy Genk Konser Pemalang Shaolin Music musisi lokal pemalang Musik Daerah Seni Pemalang Event Pemalang Berita Pemalang Ormas 234 SC Pemalang