KETIK, JOMBANG – Warga Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kini hidup dalam ketakutan. Hewan liar jenis monyet berkeliaran dan bahkan menyerang anak-anak. Gara-gara insiden ini, sejumlah sekolah terpaksa meliburkan siswanya.
Korban terbaru adalah H (12), bocah asal Dusun Garu, yang mengalami luka cukup parah setelah diserang seekor monyet saat sedang bermain sepeda. Insiden itu terjadi di siang bolong, sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat 18 Juli 2025.
“Kejadiannya siang, anak itu main sepeda, tiba-tiba diserang monyet besar. Kayak langsung dirangkul lalu dicakar-cakar sampai berdarah-darah,” ungkap Saiful Anam, Kepala Dusun Garu.
Teriakan histeris korban langsung mengundang warga berdatangan. H ditemukan bersimbah darah di jalan kampung dan segera dilarikan ke Puskesmas. Karena lukanya cukup serius, ia kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Kepala Desa Podoroto, Adhim, membenarkan situasi mencekam yang kini melanda warganya. Ia menyebutkan bahwa ini bukan kali pertama monyet liar muncul di desanya. Namun kali ini, serangannya sudah kelewat batas.
“Sebetulnya ini sudah lama, tapi dulu enggak ada masalah. Mungkin karena lapar atau gimana, jadi ngamuk. Kami sudah coba berbagai cara,” katanya, Sabtu, 19 Juli 2025.
Berbagai upaya pun dilakukan. Dari memanggil petugas pemadam kebakaran, Tagana, hingga melibatkan para penembak jitu. Tapi menangkap monyet liar bukan perkara mudah. “Sudah kami datangkan tim Damkar, sekarang dari Tagana juga sudah turun. Termasuk pemburu yang bawa senapan angin,” lanjut Adhim.
Sementara upaya pencarian dilakukan, sebagian sekolah di sekitar lokasi kejadian terpaksa diliburkan demi keselamatan siswa. “Ada sekolah yang kami liburkan dulu,” tambahnya.
Warga juga tak tinggal diam. Untuk mempercepat penangkapan, mereka berinisiatif membuat sayembara. Hadiahnya cukup menggiurkan, yakni Rp2 juta bagi siapa pun yang berhasil menangkap si monyet pengacau.
“Sayembara itu murni dari warga. Saya lihat infonya beredar di media sosial,” kata Adhim.
Salah satu pemburu yang ikut ambil bagian adalah Muhammad Iqbal (25), warga Gedeg, Mojokerto. Ia datang bersama enam rekannya lengkap dengan senapan angin.
“Namanya hewan, kita enggak tahu dia di mana. Tapi biasanya dapat titik info dari warga, katanya sering terlihat di dekat mushala. Kami keliling bawa tembak, ada 7 orang yang turun” kata Iqbal.
Kasus ini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk soal penanganan satwa liar yang masuk ke pemukiman warga. Sejauh ini belum diketahui pasti dari mana asal monyet tersebut, namun dugaan sementara menyebut perubahan lingkungan dan hilangnya habitat alami sebagai pemicunya. (*)