KETIK, SURABAYA – Dalam sidang umum PBB ke-80 pada hari Selasa, 23 September 2025 pukul 09:00 waktu setempat, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya yang berdurasi 20 menit.
Momen ini menjadi kembalinya Indonesia ke Sidang Umum PBB setelah absen selama 10 tahun. Presiden Prabowo berada di urutan ketiga yang berpidato setelah Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menuju akhir pidato, Prabowo menjadi sorotan karena berbicara menggebu-gebu bahkan menggebrak meja saat menyerukan solusi perdamaian dua negara.
“Barulah saat itu kita bisa mencapai perdamaian yang nyata, dan tidak ada lagi kebencian, dan tidak ada kecurigaan. Satu satunya solusi adalah solusi kedua negara. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam kerukunan, damai, dan harmonis,” serunya.
Tak hanya itu, RI 1 tersebut juga menyebutkan bahwa seluruh agama harus hidup bersatu sebagai keluarga besar. “Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Budha, seluruh agama harus bersatu sebagai keluarga besar. Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam mencapai visi ini. Apakah hal ini sebuah mimpi? Mungkin, tapi ini merupakan sebuah mimpi indah yang harus kita capai bersama,” ucapnya yang disertai gebrakan meja yang menegaskan sikap Prabowo.
Di akhir, Prabowo mengajak seluruh delegasi untuk melanjutkan perjalanan untuk mencapai perdamaian, “marilah kita bekerja sama untuk tujuan mulia iini. Marilah kita melanjutkan perjalanan kemanusiaan menuju harapan, sebuah perjalanan yang dimulai oleh nenek moyang kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” tutupnya. (*)