Mahasiswa UIN Gus Dur Demo Tuntut Klarifikasi Video Dugaan Keberpihakan Rektor dan Transparansi Dana Kampus

11 Oktober 2025 14:10 11 Okt 2025 14:10

Thumbnail Mahasiswa UIN Gus Dur Demo Tuntut Klarifikasi Video Dugaan Keberpihakan Rektor dan Transparansi Dana Kampus
Puluhan Mahasiswa UIN Gus Dur melakukan aksi demonstrasi di depan kampus, Jumat, 10 Oktober 2025. (Foto: Akbar for Ketik)

KETIK, PEKALONGAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan menggelar aksi demonstrasi di halaman kampus pada Jumat sore, 10 Oktober 2025.

Aksi tersebut dipicu oleh beredarnya video Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, Zaenal Mustakim, yang diduga mengajak mahasiswa bergabung dengan salah satu organisasi ekstra kampus.

Perwakilan mahasiswa, Amnu Muhammad Farady, menyampaikan bahwa aksi tersebut juga dilakukan untuk menuntut klarifikasi dan transparansi terhadap sejumlah kebijakan dan pengelolaan dana kampus.

“Hari ini kami menuntut kejelasan terkait banyaknya video yang beredar, serta transparansi mengenai dana-dana yang ada di kampus UIN Gus Dur,” ujar Amnu.

Ia menjelaskan terdapat empat tuntutan utama yang disuarakan mahasiswa. Pertama, mahasiswa meminta klarifikasi terkait video yang menampilkan rektor, dosen, dan sejumlah pihak lain yang dinilai melanggar Keputusan Rektor Nomor 501 Tahun 2017 tentang larangan penyalahgunaan jabatan yang menguntungkan atau memihak pada salah satu lembaga, termasuk organisasi ekstra kampus.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti penggunaan fasilitas kampus oleh organisasi ekstra, transparansi dana hibah pembangunan masjid, serta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

“Kami sebagai mahasiswa berhak tahu bagaimana dana PBAK itu dikelola, sebab jumlahnya tidak sedikit, tapi arah penggunaannya tidak jelas,” tegasnya.

Amnu menambahkan, pihaknya mengapresiasi sikap terbuka rektor, namun tetap menuntut netralitas. 

“Beliau bilang tidak diminta pihak mana pun selain dari organisasi ekstra tersebut untuk membuat video. Tapi menurut kami, seorang rektor seharusnya bersikap netral. Kalau mau mengajak mahasiswa bergabung ke organisasi ekstra, seharusnya ajakan itu bersifat umum,” ujarnya.

Mahasiswa juga menunggu audiensi lanjutan dengan pihak kampus.

“Kami ingin segera tahu bagaimana transparansi dana yang ada di UIN Gus Dur ini. Namun kami tetap menunggu balasan resmi dari pihak rektor,” tambah Amnu.

Sementara itu, Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, Zaenal Mustakim, menyampaikan apresiasinya atas dialog yang terjalin dengan para mahasiswa.

“Alhamdulillah, hari ini saya bisa menemui teman-teman mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa UIN Gus Dur. Mereka mempertanyakan banyak hal, terutama kritik yang ditujukan kepada saya sebagai rektor,” ujar Zaenal.

Terkait dugaan keberpihakan dalam video yang beredar, Zaenal menyampaikan klarifikasinya.

“Saya ucapkan terima kasih atas koreksinya, dan saya mohon maaf kalau memang ada kesalahan. Sebagai tindak lanjut, saya akan membuat video serupa untuk organisasi ekstra lainnya agar seimbang,” katanya.

Zaenal juga menekankan pentingnya ruang dialog antara mahasiswa dan pimpinan kampus.

“Saya ingin hal seperti ini diagendakan secara rutin. Tidak harus dalam bentuk aksi besar, tapi bisa melalui forum dialog langsung antara mahasiswa dan pimpinan,” ujarnya.

Rektor menegaskan bahwa sikap kritis mahasiswa merupakan bagian dari kehidupan akademik. 

“Kritik itu sehat. Kalau mahasiswa diam saja saat melihat hal yang tidak benar, menurut saya justru perlu diubah. Mahasiswa harus kritis,” tegasnya.

Menanggapi isu pembangunan masjid kampus, Zaenal memastikan seluruh proses berjalan secara transparan. 

“Pembangunan masjid ini murni dari iuran masyarakat. Mulai dari rektor hingga petugas kebersihan ikut iuran setiap bulan. Tidak ada dana APBN sama sekali,” jelasnya.

Ia juga membantah kabar penolakan audiensi. “Tidak ada penolakan sama sekali. Hanya penjadwalan ulang ke hari Selasa karena saya baru kembali dari Jakarta usai persiapan dengan Menteri ATR/BPN sejak Senin,” tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

UIN Gus Dur Pekalongan Rektor UIN Gus Dur Pekalongan UIN gus dur UIN mahasiswa