Lewat DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Cetak Tenaga Kerja Profesional Lewat Pelatihan MUA Bersertifikat

30 Juni 2025 14:16 30 Jun 2025 14:16

Thumbnail Lewat DBHCHT, Disnaker Kabupaten Blitar Cetak Tenaga Kerja Profesional Lewat Pelatihan MUA Bersertifikat
Pelatihan Make Up Artist (MUA) yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025, Senin, 30 Juni 2025. (Foto: Favan/Ketik)

KETIK, BLITAR – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menekan angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar terus menghadirkan berbagai program pelatihan berbasis kompetensi. Salah satu program unggulan tahun ini adalah pelatihan Make Up Artist (MUA)yang didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025.

Pelatihan yang digelar pada 12–21 Juni 2025 ini diikuti oleh 20 peserta terpilih, dan resmi ditutup oleh Plt. Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi Putranto, pada Senin, 23 Juni 2025.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan tenaga kerja yang terampil dan memiliki sertifikasi resmi sebagai bentuk pengakuan kompetensi, agar mereka bisa bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif,” jelas Nanang, Senin, 30 Juni 2025.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif SANG KAPTEN (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten), yang menjadi andalan Pemkab Blitar dalam mendorong tenaga kerja lokal memiliki sertifikasi profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Setelah menyelesaikan pelatihan intensif selama 10 hari, seluruh peserta menjalani uji kompetensi BNSP pada 23 Juni 2025. Tidak berhenti sampai di situ, peserta juga mengikuti program magang selama 5 hari, mulai 24 hingga 28 Juni 2025, guna menyempurnakan keterampilan yang telah diperoleh.

“Dengan adanya sertifikasi, MUA bisa lebih mudah mendapatkan proyek-proyek formal seperti rias pengantin, produksi film, hingga kerja sama dengan perusahaan besar seperti stasiun televisi dan agensi periklanan,” terang Nanang.

Ia menambahkan, di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, standar kompetensi menjadi kebutuhan utama. Tanpa sertifikasi resmi, kemampuan seorang tenaga kerja seringkali sulit diakui di industri profesional.

Tak hanya fokus pada pelatihan teknis, program ini juga memperhatikan pengembangan soft skill, etika kerja, dan pemahaman tentang tren industri kecantikan masa kini. Dengan strategi pelatihan yang komprehensif ini, peserta tidak hanya terampil, tetapi juga siap terjun ke dunia profesional dengan percaya diri.

Pemerintah Kabupaten Blitar meyakini bahwa sektor industri kreatif, termasuk bidang kecantikan, merupakan salah satu sektor dengan potensi pertumbuhan besar, seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 5,5 persen pada 2025.

“Kami optimistis, program seperti ini akan mencetak SDM unggul dari Kabupaten Blitar yang bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional,” pungkas Nanang.(*)

Tombol Google News

Tags:

Blitar Kabupaten Blitar MUA