Ledakan Maut di Kantor Polisi Nowgam India, Modul Teror Diduga Terlibat

15 November 2025 14:17 15 Nov 2025 14:17

Thumbnail Ledakan Maut di Kantor Polisi Nowgam India, Modul Teror Diduga Terlibat
Ilustrasi Garis Polisi. (Foto: Pexels)

KETIK, JAKARTA – Ledakan dahsyat terjadi di kantor polisi Nowgam, Srinagar, India, pada Jumat malam, 14 November 2025.

Insiden tersebut menyebabkan sedikitnya delapan orang terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.

Dilansir dari The Hindu, Kepolisian Jammu dan Kashmir sebelumnya telah mengungkap modul teror lintas negara bagian dan menyita sekitar 2.900 kilogram bahan peledak, termasuk amonium nitrat, dalam serangkaian penggerebekan di berbagai wilayah.

Ledakan terjadi sekitar pukul 23.20 waktu setempat dan memicu kebakaran besar yang melahap sebagian bangunan kantor polisi. 

Beberapa kendaraan yang terparkir di area tersebut juga terbakar, sementara getaran ledakan terasa hingga ke kawasan sekitar.

Sejumlah pejabat mengalami luka bakar dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat di Srinagar untuk mendapatkan perawatan.

Saat kejadian, tim gabungan Kepolisian J&K bersama Laboratorium Ilmu Forensik memeriksa bahan peledak termasuk amonium nitrat yang disita dalam penggerebekan terbaru di Faridabad, Haryana. 

Hingga kini, polisi belum memastikan penyebab pasti ledakan maupun jumlah total korban.

Sekitar 2.900 kg bahan pembuat alat peledak rakitan (IED) yang ditemukan dalam penggerebekan tersebut disimpan di kantor polisi sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Sebelumnya, pada 19 Oktober, petugas Polsek Nowgam menemukan poster pro-Jaish-e-Muhammad di wilayah tersebut dan menangkap tujuh warga lokal. 

Penyelidikan kemudian mengarah pada penangkapan Dr. Adeel Ahmad Rather pada 1 November, disusul seorang dokter lain, Dr. Muzamil Ahmad Ganaie alias Musaib.

Menurut polisi, kedua dokter itu merupakan bagian dari modul teror antarnegara yang terlibat dalam penggalangan dana, penyediaan logistik, serta pengadaan senjata dan bahan peledak.(*)

Tombol Google News

Tags:

india ledakan Polisi modul teror