KETIK, SURABAYA – Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto, menekankan pentingnya proyek infrastruktur strategis seperti Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) sebagai kunci pemerataan pembangunan di Kota Pahlawan.
Menurut Achmad, selama ini perkembangan infrastruktur cenderung terpusat di wilayah tengah kota. Sementara kawasan barat, timur, utara dan selatan Surabaya masih menghadapi tantangan konektivitas dan aksesibilitas yang cukup besar.
Untuk itu, kehadiran JLLB dan JLLT dinilai menjadi solusi konkret dalam mendorong pertumbuhan yang lebih merata di seluruh wilayah kota.
Hal ini juga sejalan dengan pidato politik Wali Kota terpilih pada rapat paripurna DPRD Surabaya, yang menekankan pembangunan JLLB dan JLLT sebagai bagian dari visi besar pembangunan kota.
"JLLB di wilayah barat sangat dibutuhkan karena kawasan tersebut kini berkembang sebagai permukiman baru. Kehadiran JLLB akan memperlancar mobilitas warga sekaligus menjadi penghubung strategis ke Kabupaten Gresik," ujarnya pada Minggu 29 Juni 2025.
Di sisi lain, JLLT yang membentang di kawasan timur Surabaya juga dinilai memiliki peran vital. Jalur ini akan menjadi koridor logistik utama dari Pelabuhan Tanjung Perak di utara menuju Bandara Juanda dan Kabupaten Sidoarjo di selatan.
"Ini bukan hanya jalan, tapi jalur ekonomi yang bisa mengurangi beban kemacetan kota. Kendaraan logistik tak harus melintasi pusat kota, cukup lewat JLLT," jelas Politisi Golkar Surabaya ini.
Achmad berharap keberadaan JLLT dapat menjadi alternatif distribusi logistik sekaligus mengurangi beban jalan perkotaan yang selama ini padat dan mudah rusak akibat lalu lintas berat.
Selain proyek-proyek besar tersebut, ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya harus tetap memberi perhatian serius terhadap infrastruktur di kawasan perkampungan, seperti penanganan genangan dan perbaikan jalan lingkungan.
“Jangan sampai pembangunan hanya berpusat di tengah kota. Infrastruktur di perkampungan juga harus menjadi perhatian. Kalau ini bisa diwujudkan, insya Allah infrastruktur Surabaya akan tertata secara paripurna,” pungkasnya. (*)