Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terus Bertambah, 2 Jenazah Kembali Ditemukan

11 Juli 2025 17:27 11 Jul 2025 17:27

Thumbnail Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terus Bertambah, 2 Jenazah Kembali Ditemukan
Jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya satu persatu ditemukan dan di evakuasi ke darat, Jumat, 11 Juli 2025. (Foto: Tim SAR Gabungan)

KETIK, SURABAYA – Tim SAR gabungan berhasil menemukan 2 jenazah yang diduga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada hari kesepuluh pencarian. Dengan ditemukan ini maka tim SAR menemukan sebanyak 17 korban meninggal.

"Jenazah ini ditemukan di kawasan perairan Muncar dan Blimbingsari mengapung sehingga tim SAR gabungan dan nelayan membawa jenazah ke pantai untuk evakuasi," terang Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno, Jumat, 11 Juli 2025.

Laksamana Muda Ribut menjelaskan, penemuan jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB, terapung di sekitar perairan Muncar. Jenazah dievakuasi ke darat melalui pelabuhan perikanan Muncar dengan menggunakan RIB Pos SAR Banyuwangi sekitar pukul 09.50 WIB.

Kemudian sekitar pukul 11.19 WIB, tim KN SAR 249 Permadi menemukan satu jenazah di perairan Blimbingsari. Dengan menggunakan sekoci, jenazah ini dievakuasi ke KN dan selanjutnya dievakuasi ke darat melalui pantai Boom.

"Kedua jenazah ini kemudian dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI Polri," ungkap Ribut.

Pencarian hari kesepuluh, KRI Spica 934 dan tim ahli Pushidrosal kembali akan melakukan tiga fase pencitraan bawah air, dengan menggunakan Magnetometer, Multibeam Echosounder dan Side Scan Sonar.

KRI Pulau Fanildo 732, dan KAL Sembulungan bersama tim penyelam juga akan melaksanakan pencarian di bawah air dengan menggunakan ROV.

"Tim KNKT yang on board di KN Masalembo juga akan melakukan rekonfirmasi temuan obyek dengan menurunkan ROV," terang Ribut.

Pendeteksian mengarah pada Reff 8 yang berada di koridor aman dari kabel bawah laut milik PLN, berjarak sekitar 3,6 km dari kabel paling selatan.

"Kami pindah karena ada lima kabel bawah laut milik PLN yang digunakan untuk men-suplai sebagian kebutuhan listrik ke pulau Bali. Jadi upaya bawah air harus dilakukan dengan sangat hati-hati," ungkap Ribut.

Selain melakukan upaya pencarian di permukaan air di perairan selatan Selat Bali, tim SAR gabungan juga melakukan pencarian melalui jalur darat di sepanjang pesisir pantai di selat Bali, baik di sisi Banyuwangi maupun Bali.

Dengan ditemukan 2 korban ini maka 47 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Putra telah ditemukan, dengan rincian 30 orang ditemukan selamat dan 17 orang dalam kondisi meninggal.

Sementara itu, kondisi cuaca di perairan selat Bali pada hari kesepuluh pencarian ini dominan berawan tebal, angin bertiup kencang dengan kecepatan 6 hingga 20 knots, ketinggian gelombang maksimal berkisar antara 2,5 hingga 4 meter, serta kecepatan arus permukaan 2 m/s.

Kejadian ini terjadi Rabu, 2 Juli 2025, pukul 00.16 Wita, KMP Tunu Pratama Jaya yang sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk mengalami kebocoran di ruang mesin. Informasi ini dilaporkan oleh petugas di Pelabuhan Gilimanuk melalui chennel 17.

Beberapa menit kemudian, pukul 00.19 WITA, kapal tersebut mengalami black out. Pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang sedang mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya menginformasikan ke LPS Gilimanuk jika KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan dengan titik koordinat -08°09.371', 114°25, 1569'. (*)

Tombol Google News

Tags:

Tim SAR Gabungan Tim SAR Surabaya Kejadian kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Selat Bali Basarnas