KETIK, ACEH TAMIANG – DPD PDI Perjuangan Aceh meluruskan informasi yang beredar di media sosial terkait isu adanya penjarahan mobil bantuan oleh warga di Kabupaten Aceh Tamiang, pasca banjir yang melanda wilayah tersebut.
Melalui laporan tim lapangan, PDI Perjuangan Aceh menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan merupakan hoaks yang dapat memperburuk situasi di tengah kondisi bencana.
Menurut keterangan relawan PDI Perjuangan yang tengah mendistribusikan bantuan di Tamiang, warga yang terlihat mendatangi mobil bukanlah melakukan penjarahan, melainkan meminta makanan karena sudah berhari-hari tidak makan dengan layak. Para warga disebutkan bersikap sopan dan tidak ada unsur kekerasan seperti yang sempat disebarkan di media sosial.
“Tidak ada penjarahan. Warga hanya menghentikan mobil untuk meminta makanan. Mereka kelaparan, kelelahan, dan dalam kondisi sangat sulit. Narasi penjarahan itu tidak benar sama sekali,” ujar tim PDI Perjuangan Aceh dari lokasi.
Tim juga menggambarkan kondisi Aceh Tamiang saat ini sangat memprihatinkan. Banyak warga tidur di pinggir jalan tanpa tenda, tubuh penuh lumpur, listrik dan jaringan komunikasi mati, serta beberapa desa masih terisolasi. Akibat kurangnya pasokan makanan, warga refleks mendatangi setiap kendaraan yang diduga membawa bantuan.
DPD PDI Perjuangan Aceh menilai bahwa penyebaran isu hoaks semacam itu justru dapat memecah belah masyarakat dan menghambat penyaluran bantuan. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Kami berharap publik lebih berhati-hati menyebarkan informasi. Situasinya sangat darurat. Yang dibutuhkan sekarang adalah solidaritas, bukan fitnah atau narasi yang memperkeruh keadaan,” tambah tim.
DPD PDI Perjuangan Aceh menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan distribusi bantuan ke wilayah terdampak, termasuk lokasi-lokasi yang belum terjangkau karena akses jalan rusak dan tertutup lumpur. (*)
