KETIK, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional (KONI) Jawa Timur mengirim 79 atlet pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah pada 11-26 Oktober 2025 mendatang.
Ketua KONI Jatim M. Nabil menjelaskan, ke-79 atlet yang dikirimkan ke PON Beladiri itu direkrut berdasarkan hasil PON XXI 2024 Aceh-Sumut lalu. Serta dilihat dari performa mereka dalam berbagai single even nasional dan internasional.
"Kami sangat selektif dalam melakukan rekrutmen karena target kami jelas, ingin menang," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu, 8 Oktober 2025 kemarin.
Seleksi ketat ini diharapkan mampu mendongkrak prestasi Jawa Timur, dimana sebelumnya pada beberapa edisi PON sebelumnya mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Kendati tergolong minimalis, Nabil optimistis para atlet dapat menunjukkan performa terbaiknya. Ia mengatakan, ajang PON Beladiri ini bukan hanya sekadar persaingan gengsi antardaerah, tetapi juga momentum penting untuk memantau atlet potensial yang bisa mewakili Indonesia di kancah internasional.
"PON Beladiri ini juga menjadi ajang evaluasi untuk orientasi kami menuju PON 2028. Dari sini, kami bisa melihat mana yang perlu dipertahankan, mana yang perlu ditingkatkan, dan mana yang harus diperkuat. Semua itu akan menjadi acuan target medali ke depan," sambungnya.
Nabil mengungkapkan, orientasi KONI Jatim pada PON Beladiri ini adalah emas. "Setelah itu, baru kami lihat prestasi-prestasi lainnya," tegas mantan pria yang pernah menjabat ketua harian KONI Jatim tersebut.
Sebagai persiapan, KONI Jatim baru saja menggelar pertemuan dengan sejumlah cabang olahraga (cabor) beladiri.
Pertemuan itu diikuti oleh 10 cabor peserta. Hasilnya KONI Jatim memastikan kesiapan atlet, pelatih, dan layanan pendukung selama berlaga.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana kesiapan akhir, kondisi para atlet, serta peluang yang dimiliki masing-masing cabang olahraga. Kami juga membahas layanan yang akan diberikan KONI kepada mereka selama PON berlangsung,” ujarnya. (*)