KETIK, MALUKU UTARA – Rencana pembentukan Media Grup akhirnya mencapai fase eksekusi. Kelompok ini resmi dibentuk setelah rapat perdana digelar di Kantor Redaksi Media Grup, Kelurahan Jati, Ternate Selatan Maluku Utara, Rabu 26 November 2025.
Rapat yang dipimpin Burhan Ismail pimpinan umum poskomalut.com dan pojoklima.com langsung membetot fokus pada arah besar konsolidasi media serta peta isu yang sedang mendidih di Maluku Utara (Malut).
Dalam forum itu, pembahasan tidak hanya berhenti pada struktur kelompok. Sejumlah isu strategis mulai dari ketimpangan informasi, gelombang digitalisasi, hingga dinamika politik lokal diurai dalam diskusi yang berlangsung padat. Atmosfernya mencerminkan kebutuhan mendesak akan platform informasi yang lebih terorganisir dan mampu mengimbangi derasnya arus berita cepat namun minim verifikasi.
Inisiator Media Grup, Munawir Yakub, menilai kehadiran kelompok ini menjadi langkah korektif bagi lanskap media yang makin kompetitif namun kerap kehilangan disiplin etik. Ia menegaskan Media Grup akan bergerak agresif, tetapi tetap bertumpu pada prinsip dasar jurnalistik.
“Dengan kekuatan delapan media, kami tidak hanya menyiarkan informasi, tetapi memastikan setiap berita punya dasar data yang kuat,” ujarnya.
Delapan portal yang bergabung bukan pemain amatir. Mereka adalah telusurmalut.com, brindonews.com, lensamalut.com, talentanews.com, potretmalut.com, jurnalmalut.com, pojoklima.com, dan poskomalut.com, media dengan rekam liputan yang panjang dan jejaring yang sudah teruji.
Munawir yakin kolaborasi ini akan melahirkan tingkat presisi baru dalam peliputan. Menurutnya, gabungan kekuatan redaksi akan menjadi mesin akurasi sekaligus energi segar bagi jurnalisme Malut yang kerap diwarnai hiruk-pikuk informasi spekulatif.
Tak berhenti di situ. Munawir menyingkap rencana lanjutan Media Grup yang tak kalah ambisius dengan mendiriankan Kieraha Corruption Watch (KCW), lembaga pemantau yang akan dipimpin Fajrun Hairun, SH.
Munawir bilang, lembaga ini dirancang sebagai mitra data, pengumpul bukti, pengurai fakta, sekaligus penopang kerja jurnalistik berbasis verifikasi ilmiah.
Bagi Munawir, strategi ini dipandang perlu untuk menahan laju hoaks dan memulihkan kualitas informasi di ruang publik Malut.
Dengan arah baru ini, Munawir katakan, Media Grup ingin menempatkan diri sebagai benteng informasi yang tahan tekanan, mampu memprediksi gejala sosial, dan tetap kritis terhadap pusat-pusat kekuasaan.
Kombinasi redaksi yang berpengalaman dan lembaga pengawas berbasis data membuat kelompok ini layak disebut sebagai salah satu aliansi media paling agresif yang kini muncul di kawasan timur Indonesia.
