KETIK, TRENGGALEK – Menjadi salah satu sekolah favorit, SMKN 2 Trenggalek berhasil mengambil langkah strategis untuk memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan operasional. Pendeknya dari model Teaching Factory menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Alhamdulillah. SMKN 2 Trenggalek sukses menuju BLUD," kata Kepala SMKN 2 Trenggalek, Masrur Hanafi kepada Ketik.com, Rabu, 17 Desember 2025.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada juga beberapa capaian yang telah diraih oleh SMLN 2 sepanjang tahun 2025.
Pertama, menjadi juara 2 lomba kompetensi siswa dibidang arsitek Tingkat Jawa Timur. Selain itu, merubah visi misi terwujudnya generasi yang berkarakter, berbudaya industri, dan siap berkarya.
Kedua, pembaharuan di sistem menajemen mutu, di mana SMKN 2 Trenggalek berhasil lolos untuk mendapatkan sertifikat manajemen mutu 21001 2018 tentang sertifikat yaitu dari exel sertification international tentang sekolah berbasis menajemen mutu.
"Jadi hanya SMKN 2 satu-satunya sekolah yang mempertahankan standar penilaian eksternal dari ISO," tuturnya.
Kemudian yang ketiga, SMKN 2 Trenggalek sudah masuk di soft list revitalisasi SMK dari Kementerian dibawah Dirjen Pokasi, terkait pembinaan SMK.
"Ini menyangkut tentang standar pelayanan dan penyiapan sarana yang ada relevansinya dengan riil industri. Jadi itu akan kawal di 2026," tandasnya.
Keempat, pada tahun 2025 sudah melakukan penguatan di bakat dan minat terkait sarana yang selama ini belum ada. Misalnya dibidang olahraga dan seni. Sehingga pada tahun 2026 harus terpenuhi. Tak terkecuali kemungkinan dari situ bisa mensejahterahkan keluarganya.
Ditambahkannya, pihaknya juga punya target, yaitu 5 persen siswanya yang belum lulus setelah magang selama 6 bulan sudah bisa bekerja. "Sekarang ini sudah ada 20 siswa yang diterima bekerja dibeberapa perusahaan," tandasnya.
Sedangkan target yang diusung sesungguhnya adalah setelah 1 tahun lulus 85 persen harus sudah bekerja. Termasuk bisa berwirausaha.
Kemudian dari 7 jurusan yang ada wajib merekru industri baru yang besar untuk menjadi mitra, bukan hanya magang tapi menjadi tempat berkelanjutan untuk bekerja.
"Kita juga sedang merintis siswa agar melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Yang banyak aspirasi dari orang tua ke jurusan Arsitek," ujarnya.
Ia mengakui cukup dengan great akademis yang masuk ke SMKN 2 Trenggalek, naik dari standar penilaian 79 menjadi 83. "Artinya, jika in putnya bagus tentu out putnya juga akan bagus," tutupnya (*)
