KETIK, SAMPANG – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) Barokah Tamberu di Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diketahui belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Informasi tersebut mencuat di tengah sorotan publik terhadap kualitas menu makanan yang disajikan.
Dapur MBG yang dikelola Yayasan Fatimah Maju Bersama itu sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah aktivis dan orang tua siswa mengeluhkan menu yang dinilai kurang layak, dikerjakan tanpa standar yang jelas, serta dianggap tidak memenuhi unsur gizi maupun kualitas makanan.
Menanggapi berkembangnya isu tersebut, Kepala SPPG Barokah Tamberu, Moh. Kholil, angkat bicara. Ia mengatakan perlu adanya pelurusan informasi agar pemberitaan yang beredar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Mengenai pemberitaan kemarin tentang menu di dapur MBG Desa Tamberu Barat, perlu kami luruskan sebagai penyeimbang informasi," ujarnya.
Moh. Kholil menjelaskan bahwa seluruh menu yang disajikan telah melalui kajian dan mendapatkan rekomendasi dari ahli gizi yang bertugas di dapur tersebut.
"Menu yang disajikan itu sudah atas dasar kajian dan rekomendasi dari ahli gizi di dapur kami," katanya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menyetujui penyajian menu tersebut karena telah memenuhi rekomendasi tim gizi. Namun, ia tetap terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.
"Jika memang ada koreksi, sebagai manusia biasa saya berterima kasih atas saran dan masukannya," tambahnya. Jumat, 14 November 2025.
Menurutnya, setiap masukan akan dijadikan bahan evaluasi agar penyelenggaraan program MBG di Barokah Tamberu semakin baik dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
"Tentu ini akan kami jadikan pelajaran agar ke depan kami bisa lebih baik lagi dalam menyajikan menu yang secara gizi dapat memenuhi kebutuhan," tuturnya.
Moh. Kholil juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan penerima manfaat yang terus memberi perhatian terhadap dapur MBG.
"Terus pantau kami, karena kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Saran dan koreksi, terutama dari penerima manfaat, akan terus kami harapkan supaya ke depan bisa lebih baik lagi. Terima kasih," pungkasnya.(*)
